Blog

Unsur Unsur Puisi Menurut Ahli

Bermacam-macam pendapat para ahli mengenai struktur pembangun puisi yang berbeda-beda pada prinsipnya terdapat adanya beberapa kesamaan. Hal ini dikarenakan cara pandang para ahli bertolak dari latar belakang yang sama, yakni strukturalisme. Ada yang menyatakan bahwa struktur puisi terdiri dari unsur sintaksis dan unsur semantik. Ada juga yang menyatakan bahwa unsur pembangun puisi terdiri dari bahasa puisi, bentuk, dan isi.

Sayuti (1985: 14) menyatakan bahwa karya puisi terdiri dari banyak unsur, yang tanpa adanya suatu batasan sekalipun sudah dapat dibedakan antara puisi dan bukan puisi. Unsur unsur puisi tersebut antara lain berupa kata-kata, bentuk, pola rima, ritma, ide, makna atau masalah yang diperoleh penyairnya di dalam hidup dan kehidupan yang hendak disampaikannya kepada pembaca, pendengar, melalui teknik dan aspek-aspek tertentu. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa unsur unsur puisi yang membangun sebuah puisi meliputi imaji, emosi, dan bentuknya yang khas (Brahim dalam Sayuti, 1985: 14)

Richards (dalam Situmorang, 1983: 12) berpendapat bahwa puisi dibangun atas hakikat puisi dan metode puisi. Hakikat puisi adalah unsur hakiki yang menjiwai puisi, terdiri atas: (1) tema, (2) nada, (3) perasaan, dan (4) amanat. Sementara itu, metode puisi adalah medium bagaimana hakikat itu diungkapkan, terdiri dari: (1) diksi, (2) pengimajian, (3) kata konkret, (4) majas, dan (5) rima dan ritma.

Altenbernd dan Lewis (dalam Badrun, 1989: 6) menyatakan bahwa unsur unsur puisi terdiri dari bahasa puisi, bentuk, dan isi. Sementara itu, Meyer (dalam Badrun, 1989: 6) mengemukakan bahwa unsur-unsur puisi terdiri atas: (1) diksi, (2) imajeri, (3) bahasa kiasan, (4) sarana retorika, (5) bunyi, (6) irama, (7) tipografi, (8) tema dan makna.

Menurut Dick Hartoko (dalam Waluyo, 1995: 27), unsur unsur puisi yang penting terdiri atas dua unsur, yaitu unsur tematik atau unsur semantik puisi dan unsur sintaksis puisi. Lebih lanjut, menurut Waluyo bahwa unsur tematik atau unsur semantik puisi menuju ke arah struktur batin sedangkan unsur sintaksis mengarah pada struktur fisik puisi. Struktur batin adalah makna yang terkandung dalam puisi yang tidak secara langsung dapat dihayati. Struktur batin terdiri dari (1) tema, (2) perasaan, (3) nada dan suasana, (4) amanat atau pesan. Struktur fisik adalah struktur yang bisa kita lihat melalui bahasanya yang tampak. Struktur fisik terdiri dari: (1) diksi, (2) pengimajian, (3) kata konkret, (4) bahasa figuratif atau majas, (5) versifikasi, dan (6) tata wajah.

Unsur unsur puisi menurut Shanon Ahmad (dalam Badrun, 1989: 6) berpendapat bahwa dalam puisi terdapat: emosi, imajinasi, pemikiran ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata-kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur baur. Unsur-unsur puisi yang dikemukakan tersebut dapat digolongkan menjadi tiga hal: (1) pemikiran, (2) bentuk, dan (3) kesan, yang kesemuanya itu terungkap melalui media bahasa.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa unsur unsur puisi terdiri dari: diksi, imajeri (pengimajian), tema dan makna, irama, bunyi, perasaan, amanat, dan bahasa kias (pemajasan). Penelitian ini difokuskan pada salah satu unsur puisi, yaitu bahasa kias yang di dalamnya juga mencakup makna.

Demikianlah ulasan mengenai unsur unsur puisi, lihat juga ulasan mengeni pengertian puisi, semoga bermanfaat.