Blog

Sejarah Piramida Mesir Proses Pembangunan Dan Faktanya

Piramida merupakan sebuah bangunan berbentuk segitiga yang sangat tinggi. Ada banyak kontroversi bertebaran menebak cara pembuatan, tujuan dan dengan apa piramida dibangun. Mengingat waktu pembangunannya masih sangat jauh dari kata modern. Tidak ada peralatan canggih yang diketahui lahir di masa pembangunan piramida.

Beberapa teori mengenai sejarah piramida Mesir menyebabkan perdebatan tersendiri di kalangan para ahli. Sampai-sampai ada banyak tenaga dan waktu khusus yang disumbangkan para ahli untuk menguak misteri besar di balik sejarah piramida Mesir.

Piramida Mesir termasuk golongan bangunan yang tinggi di dunia. Ketinggiannya bahkan melebihi ketinggian patung di Amerika Serikat yang dikenal dalam sejarah berdirinya patung liberty. Sejarahnya pun sangat sulit dikuak, tidak seperti sejarah pendirian tugu monas dan sejarah patung pancoran di Jakarta, Indonesia. Piramida Mesir bahkan telah menjadi ikon nasional bangsa Mesir.

Mesir dikenal menjadi negeri pyramid karena saking banyaknya jumlah pyramid yang ada di negara ini. Sebagian besar pyramid dari total jumlah 118 buah pyramid dibangun di sepanjang sungai Nil. Peletakan pyramid di bantaran sungai Nil yang termasuk sungai terbesar dan terpanjang di dunia ini menunjukkan betapa pentingnya peran sungai Nil dalam kehidupan warga Mesir sejak sebelum Masehi hingga saat ini. Ketinggian piramida ini bahkan tak dapat dikalahkan oleh tekhnologi dari generasi setelahnya. Pertahanannya selama hampir 40 abad menjadi bangunan tertinggi di dunia memaksa kita mengakui kemegahan peradaban Mesir Kuno.

Baca juga :

Sejarah Piramida Mesir memiliki beberapa golongan berdasarkan besarnya ukuran bangunan. Dari ratusan piramida yang ada di Mesiri, 30 buah di antaranya tergolong pyramida besar. Di antara yang terbesar, ada sebuah piramida raksasa yang menggemparkan dunia karena keberadaannya menekan bumi hingga 12 kilo gram (kg) per centi meter (cm)nya. Bukan itu saja, piramida menakjubkan ini dapat dilihat dari bulan di luar angkasa. Namanya piramida ini adalah Giza karena dibangun di wilayah Giza atau Gizeh.

Saat ini, Piramida Mesir telah menduduki anggota 7 keajaiban dunia. Meskipun di negara lain telah ditemukan beberapa bangunan kuno yang berbentuk piramida sebagai peninggalan suku tertentu seperti bangsa Maya, namun piramida Mesir tetap menjadi bangunan antik yang menyimpan misteri di hampir setiap bagiannya.

Piramida Khufu (Khufu Cheop’s) menjadi piramida paling agung yang ada di kompleks piramida Giza. Kehebatannya dalam hal bangunan yang sangat akurat membuat banyak arsitek penasaran dengan proses pembuatan piramida Khufu. Karenanya kita akan mengupas sejarah piramida agar tidak ada lagi penasaran yang membuat kita menduga kemungkinan aneh di balik sejarah piramida Mesir.

Kondisi Mesir di Masa Lalu

Sudah banyak para pecinta sejarah yang mengabdikan waktunya untuk meneliti segala hal tentang Mesir. Memang, membicarakan Mesir tidak akan membuat kita cepat bosan. Mulai dari kondisi masyarakat Mesir Kuno yang menyembah para Dewa, keberadaan dukun top level dunia yang sering mencari kekuatan gaib di sekitar Sungai Nil, hingga fakta yang menunjukkan Mesir sebagai negara Islam yang mengedepankan ilmu pengetahuan serta agama.

Bukti semua ini ada yang berupa lukisan, cerita lisan dan bangunan nyata. Contoh konkritnya, Selain memiliki banyak situs kuno, Mesir juga memiliki Universitas Al Azhar di ibukotanya, Kairo. Universitas ini didaulat sebagai salah satu universitas berkualitas pertama di dunia. Ia telah melahirkan banyak cendekiawan muda. Di samping itu, Mesir juga memiliki iklim politik yang tidak selalu stabil.

Sejarah mengenai piramida Mesir dimulai dari para pembangunnya. Mesir menjadi daerah tujuan para penduduk kerajaan Poshi yang melarikan diri. Kerajaan ini sempat menjalankan pemerintahannya sekiran 20 abad berjalan. Semuanya dimulai sebelum penanggalan Masehi diberlakukan. Para imigran dari Kerajaan Poshi ini sedikit demi sedikit menggeser kebudayaan asli Mesir Kuno yang beraroma pagan.

Baca juga :

Masyarakat Mesir pada masa kuno masih sangat percaya dengan roh para leluhur dan kekuatan-kekuatan tak terlihat lainnya. Setelah didatangi oleh bangsa Poshi itulah, Mesir mulai menerima banyak pengaruh luar. Tidak semuanya buruk, namun semua kerajaan yang memburu Mesir sedikit demi sedikit menghilangkan jejak sejarah kerajaan Mesir Kuno asli. Hingga membuat para sejarawan sulit menelusuri sejarah piramida Mesir. Bangsa-bangsa tersebut antara lain Yunani dan Kerajaan-kerajaan Islam.

Pembangunan Piramida
Meskipun diketahui sebagai sebuah makam, namun penelitian mengenai piramida Mesir belum juga berhenti. Penelitian yang terus menerus ini akhirnya membuahkan hasil memuaskan. Semakin banyak teori yang berkembang di kalangan para sejarawan dan arkeolog dunia. Penelitian pertama dimulai sejak masa pemerintahan Khalifah Al Ma’mun. Dari namanya saja dapat ditebak bahwa penggalian ini dimulai sejak Mesir dipegang oleh kekuasaan Islam pada sekitar tahun 820 Masehi.

Ketika penggalian pertama untuk mendapatkan fakta sejarah beserta bukti otentiknya gagal dilaksanakan, para ilmuwan dunia mulai mengeluarkan pendapat-pendapat. Hasil penelitian yang sama sekali tidak membawa harta karun milik Fir’aun sebagaimana yang dikenal dalam cerita masyarakat Mesir membuat para ilmuwan kecewa. Bahkan untuk sekedar lukisan dinding sebagai jejak sejarah saja tidak ada di dalam piramida Mesir.

Awalnya mereka menganggap harta karun Fir’aun telah dicuri oleh sekomplotan perampok harta karun yang sangat cerdik. Namun ketika ditelusuri rekayasa kronologinya, sangat tidak masuk akal komplotan perampok tersebut mengambil seluruh harta karun Fir’aun dan menghilangkan jejaknya sama sekali. Tidak masuk akal pula jika perampok tersebut sanggup menghapus relief dan lukisan di dinding di piramida.

Para ilmuwan yang memang telah memfokuskan diri untuk dunia sejarah Mesir tidak gampang menyerah. Mereka melakukan penggalian kedua demi mendapatkan bukti sejarah. Alasannya, mereka baru saja mencoba sekali. Kegagalan sangat mungkin terjadi di usaha yang pertama. Mungkin saja piramida pertama tersebut memang belum sempat dihuni jasad seorang Fir’aun, sehingga kosong melompong.

Pada penggalian yang kedua ini, para arkeolog yang bekerjasama dalam satu tim peneliti sejarah Mesir dengan para ilmuwan serta sejarawan dunia berhasil mencapai satu misi pertama. Mereka menemukan banyak harta yang berlimpahan di dalam piramida Mesir. Namun mereka tidak mengambil harta tersebut untuk memperkaya diri, mereka justru menyerahkannya ke pemerintah agar menyimpannya dengan baik di dalam museum.

Piramida Mesir memang menjadi bangunan paling sempurna yang pernah ada. Secara logika saja, orang biasa tidak akan dapat menyelesaikan bangunan setinggi itu dan dapat membuatnya bertahan hingga berabad-abad lamanya.

Baca juga :

Piramida Mesir dibangun dari susunan vertikal batu granit dan beberapa jenis batu lain sebanyak 3 juta buah dengan berat setiap buahnya 2,3 ton. Selain itu, cara meletakkannya harus akurat. Sekali 4 titik pusat salah peletakan, maka gagal sudah impian membangun piramida. Bangunan yang melenceng akan membuat konstruksi bangunan tidak seimbang. Dan jika bangunan tidak seimbang, sangat tidak mungkin ia bertahan utuh dalam ribuan tahun tanpa kerusakan yang berarti.

Namun tidak semua piramida dibentuk dengan cara penyusunan sempurna. Beberapa piramida kecil di wilayah Mesir telah hancur sebagian. Hanya 30 piramida ukuran besar saja yang sangat tepat menjadi tujuan penelitian para ilmuwan sejarah yang penasaran dengan misteri piramida.

Tingkat toleransi konstruksi piramida Mesir sangat akurat. Bapak arsitektur modern, William F sendiri mengakui kehebatan tekhnologi bangsa Mesir di masa lalu karena ia sendiri belum dapat menjamin sanggup menciptakan bangunan modern dengan tingkat pengamatan super tinggi mencapai 3,8 cm atau 1,5 inchi saja.

Jadi piramida Mesir hanya dibuat dari tumpukan batuan saja. Lalu tekhnologi apa yang digunakan sebagai perekat dan penjaga ketahanannya selama ribuan tahun masih menjadi misteri. Para sejarawan hanya dapat mengira-ngira cara pembangunannya.

Seorang ilmuwan yang dijuluki Bapak Mesir Kuno modern bernama Jean Francois Champollion menjadi pengungkap cara pembangunan piramida. Menurut beliau, pembangunan piramida Mesir dilaksanakan oleh para manusia raksasa yang berjumlah sekira 10 juta jiwa dengan lama waktu sekitar 23 tahun pembangunan. 10 tahun untuk persiapan pembangunan dan perancangannya, sisa waktunya untuk mengeksekusi pembangunan.

Pendapat dari Francois di atas didukung oleh seorang penceramah Islam bernama Master Li Hongzhi dan Daniel Bonn yang datang dari University of Armsterdam, Belanda. Daniel Bonn menambahkan hasil risetnya yang diterbitkan oleh sebuah jurnal bernama Physical Review Letter. Dia mengungkapkan bahwa cara membawa bahan bangunan pyramid di tengah gurun pasir yang luas dibantu oleh sebuah gerobak Mesir. Untuk meringankan beban berat batuan, mereka membasahi jalan yang akan dilalui gerobak dengan air. Kemudian air akan membuat tanah lebih mudah dilalui hingga beban gerobak lebih ringan 2 kali lipat.

Fakta Piramida Mesir

Selain bangunan fisiknya yang penuh misteri, piramida Mesir juga membantu kita menguak kebesaran bangsa di dunia pada masa lalu. Orang-orang Mesir membangun piramida tidak sembarangan. Mereka mempertimbangkan berbagai faktor selain struktur bangunan.

Orang-orang yang mendirikan memasukkan perhitungan astronomis ke dalam pembangunan piramida Mesir. Karena orang pagan di masa lalu menganggap matahari memiliki kedudukan tinggi di kehidupan manusia. Mereka pun membangun piramida setelah menentukan letak jaraknya dengan matahari. Bahkan piramida Giza dibangun membentuk sabuk orion dengan kenyataan bangunan hanya menyimpang 0,1364 derajat saja dari sabuk orion.

Baca juga :

Kompas memang belum ditemukan sebelum Masehi. Dan kehebatan orang Mesir di masa lalu berhasil membangun piramida yang ukuran sisi dasarnya berkorelasi dengan lingkaran bumi. Penyimpangan arah mata angin bangunan piramida hanya 1 per 12 derajat saja. Sehingga masih dapat dianggap sejajar dengan arah mata angin yang berjumlah empat.

Sejarah perjalanan dibangunnya piramida Mesir sebagai makam para Fir’aun membuat tempat ini dipenuhi harta kekayaan. Biasanya, para Fir’aun akan mengutuki dulu petinya sebelum ia benar-benar meninggal dunia. Kutukan ini akan mencelakai orang yang mengambil hartanya tanpa izin. Namun kenyataannya banyak kutukan yang tidak mempan. Akhirnya peletakan piramida yang biasanya di gurun pasir dipindah ke lembah sungai Nil. Para Fir’aun yang diawetkan di piramida lembah adalah para Fir’aun generasi akhir kejayaan Mesir Kuno. Seperti halnya Fir’aunTutankhamon yang terkenal dengan kutukan manjurnya.