Blog

Pengertian Psikologi Agama Menurut Para Ahli

Fak/Jur : Tarbiyah/PAI Ekstensi Mata Kuliah : Psikologi Agama PENGERTIAN PSIKOLOGI AGAMA MENURUT PARA AHLI 1.Menurut Jalaludin (1979:77) berpendapat bahwa Psikologi Agama menggunakan dua kata yaitu Psikologi dan Agama, kedua kata ini memiliki pengertian yang berbeda. Dimana Psikologi secara umum diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gejala jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradab, sedangkan agama adalah kepercayaan manusia (keyakinan), jadi psikologi agama adalah perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keyakinan tersebut. 2.Menurut Zakiah Darajat, (1970:11), psikologi agama adalah meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang yang mempelajari berapa besar pengaruh kenyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Di sampinga itu, psikologi agama jua mempelajari pertumbuhan dan perkembangan jiwa agama pada seseorang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keyakinan tersebut. 3.Menurut Robert H. Thouless : 25 berpendapat bahwa psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang bertujuan mengembangkan pemahaman terhadap perilaku keagamaan dengan megaplikasikan prinsip-prinsip psikologi yang dipungut dari kajian terhadap perilaku bukan keagamaan. 4.Menurut Thantowi(1991:2)Secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa. Oleh karena itu tidaklah berlebihan manakala ada seseorang yang menyebut dengan istilah ilmu jiwa atau psikologi. Bertolak dari pemberian istilah tersebut, saya lebih setuju dengan penyebutan istilah psikologi dari pada ilmu jiwa. Dengan alasan objeknya, dimana objeknya ilmu jiwa adalah ilmu yang sangat abstrak dan tidak memungkinkan untuk dipelajari maupun diamati secara langsung. Sedangkan objek dari psikologi adalah ilmu konkrit atau ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme dalam hubungan dengan lingkungannya. 5.Menurut Einstein , pada pidato tahun 1939 di depan Princeton Theological seminar, ”ilmu pengetahuan hanya dapat diciptakan oleh mereka yang dipenuhi dengan gairah untuk mencapai kebenaran dan pemahaman, tetapi sumber perasaan itu berasal dari tataran agama, termasuk didalamnya keimanan pada kemungkinan bahwa semua peraturan yang berlaku pada dunia wujud itu bersifat rasional, artinya dapat dipahami akal. Saya tidak dapat membayangkan ada ilmuwan sejati yang tidak mempunyai keimanan yang mendalam seperti itu, ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta. PENGERTIAN PSIKOLOGI MENURUT PARA AHLI: 6.Menurut Poerbakawatja dan Harahap (1981) dalam Ensinklopedia Pendidikan membatasi arti psikologi sebagai “cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa”. Dalam ensiklopedia ini dibatasi pula bahwa gejala dan kegiatan jiwa tersebut meliputi respons organisme dan hubungannya dengan lingkuangan. 7.Pendapat Muhibbin Syah Psikologi adalah ilmu yang mengenai kehidupan mental, ilmu mengenai pikiran dan ilmu mengenai tingkah laku 8.Pendapat Gleitman (1986) Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami prilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, juga memahami bagaimana makhluk tersebut dapat berfikir dan berperasaan secara sesungguhnya”. 9.Pendapat Chaplin (1972) Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan”. 10.Menurut Bruno (1987) Psikologi dibedakan menjadi tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama, Psikologi adalah study (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “Kehidupan mental”. Ketiga, Psikologi adalah ilmu pengetauan mengenai “tingkah laku” organisme. 11.Menurut John Broadus Waston, memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan dan jawaban. 12. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsabahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. 13. Menurut Plato dan AristotelesPsikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari teentang hakekat jiwa serta prosesnya sampai akhir. 14. Menurut Clifford T. MorganPsikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan. 15. Menurut H. Sumardi, MSIPsikologi adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari sikap serta tingkah laku manusia sebagai gambaran dari gejala jiwa yang berada di belakangnya. 16. Menurut Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld Psikologi ialah studi tentang hakikat manusia. 17. Menurut Ricard H. ThoulessPsikologi adalah ilmu tentang tingkah laku pengalaman manusia. 18. Menurut Woodworth dan Marquis Psikologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar. 19. Menurut Withelm Wundt (Tokoh psikologi eksperimental) Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca indra, fikiran, merasa (feeling) dan kehendak. 20. Menurut Crow & Crow Pschycology is the study of human behavior and human relationship. ( Psikologi ialah tingkah aku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia seperti hewan, iklim, kebuadayaan, dan sebagainya. 21. Menurtut Sartain Psychologi is the scientific study of the behavior of living organism, with especial attention given to human behavior. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia. 22. Menurut Richard Mayer (1981)Psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia. 23. Menurut John B. Watson Psikologi adalah ilmu pengetahun tetang tingkah laku (behavior) organisme. PENGERTIAN AGAMA MENURUT PARA AHLI: 24. Menurut Harun Nassution, arti agama berdasarkan asal kata, yaitu al-din, religi ( relege, religare ) dan agama. Dalam bahasa semit al-Din berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab, Agama ( Ad-din ) artinya hukum, ikatan, dan peraturan. Dalam bahasa latin kata religi ( relege ) berarti mengumpulkan dan membaca ;yang kemudian menjadi kata religare yang berarti mengikat. Menurut Harun Nassution, Agama harus mempunyai 4 aspek yaitu : (1). Kekuatan gaib (2). Keyakinan terhadap kekuatan gaib (3). Respon (4). Paham adanya yang kudus. 25. Menurut James MartineauAgama dalam Encyclopedia of Philosophy adalah kepercayaan kepada Tuhan yang selalu hidup, yakni kepada jiwa dan kehendak ilahi yang mengatur alam semesta dan mempunyai hubungan moral dengan umat manusia.26. Menurut Nurcholis Majid, agama merupakan fitrah munazal yang diturunkan Allah untuk menguatkan fitrah yang telah ada secara alami. Dengan fitrah ini manusia tergerak untuk melakukan kegiatan atau ritual yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa, yang berbentuk upacara ritual, kegiatan kemanusiaan, kegiatan berfikir dll. 27.Menurut Quraish Shihab, sumber jiwa agama seseorang bersumber dari penemuan rasa kebenaran, keindahan dan kebaikan, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut. Ketika manusia memperhatikan keindahan alam, maka akan timbul kekaguman, kemudian menemukan kebaikan pada alam semesta yang diciptakan untuk manusia, kemudian manusia mencari apa yang paling indah, paling benar dan paling baik yang pada akhirnya jawaban dari pertanyaan tersebut adalah Tuhan. 28.Menurut Edward Caird, Agama seseorang adalah ungkapan dari sikap akhirnya pada alam semesta, makna, dan tujuan singkat dari seluruh kesadarannya pada segala sesuatu. 29.Menurut F.H Bradley, Agama hanyalah upaya mengungkapkan realitas sempurna tentang kebaikan melalui setiap aspek wujud kita. 30. Menurut DurkheimAgama adalah semata-mata gejala social. 31.Menurut Tolcotf person Agama adalah kesadaran nilai-nilai sosial. 32.Menurut Ames Agama adalah kesadarn nilai-nilai sosial tertinggi 33. Menurut Vergulius Ferm Beragama berarti melakukan dengan cara tertentu dan sampai tingkat tertentu penyesuaian vital betapapun tentative dan tidak lengkap pada apapun yang ditanggapi atau yang secara implicit atau eksplisit dianggap layak diperhatikan secara serius dan sungguh-sungguh. Robert W.Crapps, An Introduction to Psycologi of Religion, bagian III, alih bahasa. Agus M.Harjana, Perkembangan kepribadian dan Keagamaan, Yogyakarta:Kanisius, cet.I,1994. Nurcholish Majid, Islam, Dokrin, Peradaban, Jakarta: Yayasan Paramadina, cet II, 1992. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan,1996. Abidin Nata., 1998, Metodologi Study Islam, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Ahmad Fauzi,2004, Psikologi Umum, Bandung : Pustaka Setia Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, Bandung: Mertiana Bambang Syamsul Arifin, 2008, Psikologi Agama, Bandung: Pustaka Setia Endang Saifuddun Anshari,1979, Ilmu, Filsafat dan Agama: Bina Ilmu Jalaludin, 2004, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Prasada Ramayulis, 2011, Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia Sururin, 2004, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Grafindo Persada Zakiah Daradjat, dkk, 2004, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara