Blog

Pengertian Laporan Keuangan Tujuan Jenisnya

Pengertian Laporan Keuangan: Tujuan & Jenisnya – Setiap pebisnis tentu ingin usaha yang dijalankannya terstruktur dan berkembang. Ada banyak faktor yang berpengaruh untuk mewujudkan hal itu. Salah satunya adalah memantau laporan keuangan. Pengertian Laporan keuangan sendiri akan menunjukkan seberapa berkembang sebuah usaha. Untuk bisa membuat laporan keuangan yang baik, seseorang perlu memahami hal-hal berkaitan dengannya. Terlebih, cakupan dari laporan tersebut cukup banyak. Karenanya, pada pembahasan kali ini akan dibahas secara rinci tentang materi laporan keuangan mulai dari engertian, tujuan hingga jenis-jenis laporan keuangan.

Pengertian Laporan Keuangan secara Umum

Hal pertama dan utama yang harus diperhatikan saat mempelajari laporan keuangan adalah definisi dari istilah tersebut. Laporan keuangan dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan financial statement. Dengannya, diharapkan pebisnis memperoleh gambaran umum soal kinerja dalam perusahaannya.

Baca Juga: Contoh Kata Pengantar Proposal, Laporan, Skripsi

Secara umum pengertian laporan keuangan adalah hasil akhir sebuah proses mencatat berbagai bentuk transaksi keuangan sebuah bisnis atau perusahaan. Laporan tersebut memberi gambaran mengenai kondisi keuangan di dalam periode tertentu.

Laporan keuangan juga dapat diartikan dengan sebuah produk akhir dari tahapan akuntansi perusahaan pada satu periode. Selain sebagai proses pengolahan data milik perusahaan, ini juga bisa dikatakan hasil pengumpulannya.

Pada tahapan selanjutnya, laporan keuangan akan memudahkan sebuah bisnis untuk membuat kebijakan tertentu secara tepat. Di samping itu, proses pembuatan keputusan juga didasari oleh pertimbangan yang tepat.

Menyusun laporan keuangan tidak bisa dilakukan dengan seenaknya sendiri, melainkan harus berbasis data real. Di antara data yang dibutuhkan untuk mendapatkan laporan yang baik adalah laporan, bon, faktur, nota kredit, bank dan masih banyak lagi lainnya.

Berbagai data fisik yang ada merupakan perkiraan dan bukti transaksi yang akan membuat hasil laporannya semakin terjamin serta berkualitas. Itulah definisi laporan keuangan secara umum.

Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli

Para pakar memiliki pandangan tersendiri mengenai laporan keuangan. Meski beberapa di antaranya mempunyai inti sama, namun tidak sedikit pula yang mengalami perbedaan. Berikut adalah beberapa pengertian laporan keuangan menurut para ahli yang akan semakin memudahkan Anda dalam memahami:

Menurut M Sadeli
Pandangan pertama mengenai definisi laporan keuangan dikeluarkan oleh M Sadeli. Ia berpandangan bahwa laporan keuangan adalah sebuah hasil dari akuntansi yang di dalamnya terdapat informasi historis. Di dalam pembuatannya, dibutuhkan pengukuran; identifikasi dan laporan ekonomi yang nantinya menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan
SAK juga memiliki pandangan tersendiri soal pengertian laporan keuangan. Menurut standar tersebut, financial statement merupakan sebuah proses pembuatan laporan keuangan secara lengkap. Laporan keuangan berkaitan dengan laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan posisi keuangan hingga penunjang lain yang menjadi bagiannya.

Menurut Gitman
Dalam bukunya yang dirilis tahun 2012, Gitman berpandangan bahwa laporan keuangan menjadi laporan tahunan oleh sebuah perusahaan. Adapun hasil dari laporan yang dibuat nantinya akan diberikan kepada semua pemegang saham. Di dalam proses tersebut juga ada upaya mendokumentasi dan merangkum seluruh kegiatan keuangan dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut Kieso Et. All
Pengertian laporan keuangan menurut para ahli selanjutnya, Kieso berpendapat bahwa pengertian laporan keuangan adalah sebuah laporan akan keuangan yang menghasilkan penempatan laporan, pendapatan perusahaan secara komprehensif atau lengkap, arus kas perusahaan dan juga perubahan-perubahan yang terjadi padanya dimana antara bagian satu dengan yang lain saling berhubungan.

Menurut Munawir
Adapun pendapat selanjutnya mengenai pengertian laporan keuangan adalah dari Munawir. Ia berpandangan bahwa laporan keuangan merupakan suatu laporan yang disusun terdiri dari perhitungan laba rugi, neraca dan juga adanya perubahan ekuitas. Adanya neraca tersebut akan menunjukkan aset dari perusahaan selama satu periode. Sedangkan untuk laba rugi lebih menunjukkan keuntungannya.

Menurut Abdul Halim dan Mahmud M. Hanafi
Kedua tokoh ini juga memiliki pandangan khusus tentang apa itu laporan keuangan. Mereka mengartikan laporan tersebut sebagai sebuah laporan yang bertujuan untuk memberi informasi detail terkait perusahaan. Tidak hanya mengenai keuntungan laba rugi, namun juga dipadupadankan dengan data lainnya. Misalnya saja keadaan ekonomi dan industri.

Menurut Sofyan S. Harahap
Pandangan lain mengenai definisi laporan keuangan dikeluarkan oleh Sofyan S. Harahap. Ia memaknai laporan keuangan sebagai sebuah laporan yang berhubungan dengan keuangan, dimana darinya seseorang dapat melihat kondisi keuangan beserta keuntungan yang didapatkan dalam periode tertentu.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia mengartikan lapoan keuangan sebagai sebuah rangkaian khusus yang menggambarkan posisi keuangan sebuah perusahaan. Hal itu juga berkaitan dengan kinerja keuangan yang terstruktur berbasis data. Tujuannya adalah untuk memberi informasi kepada publik terkait posisi keuangan, arus kas dan juga kinerja keuangan.

Menurut Houston dan Birgham
Menurut kedua tokoh ini, laporan keuangan adalah suatu laporan yang berisikan lembaran kertas serta angka-angka di dalamnya. Meski demikian, di balik angka-angka tersebut ada gambaran mengenai aset-aset yang nyata dalam sebuah bisnis atau usaha.

Menurut Susanto dan Farid
Adapun pendapat tentang laporan keuangan selanjutnya adalah menurut Susanto dan Farid. Kedua tokoh itu sepakat bahwa laporan keuangan adalah suatu rangkaian info yang bertujuan untuk memudahkan pebisnis dalam membuat keputusan usaha yang bersifat finansial atau keuangan.

Menurut Kasmir
Dalam bukunya yang dirilis pada tahun 2013, Kasmir berpandangan bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang ditulis secara terperinci. Rincian tersebutlah yang akan memberi gambaran jelas soal keadaan keuangan perusahaan, baik pada masa sekarang ataupun masa yang akan datang.

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun bukanlah tanpa tujuan. Ada banyak sekali tujuan dari pembuatan laporan tersebut. Hal itu didukung oleh manfaatnya yang cukup beragam sehingga hampir semua perusahaan menyusun financial statement. Berikut beberapa tujuan laporan keuangan:

Memberikan Informasi Keuangan secara Umum
Tujuan pertama dan paling utama dari akuntansi keuangan adalah memberikan informasi, baik itu informasi kepada perusahaan secara internal ataupun informasi kepada pihak lain, misalnya investor dan kreditor. Dengan laporan tersebut, diharapkan para pembaca bisa memahami isi atau data yang disajikan di dalamnya.

Menyajikan Data Aktiva Perusahaan
Tujuan laporan keuangan selanjutnya adalah memberikan informasi yang kredibel kepada publik, khususnya berkaitan dengan aktiva sebuah perusahaan. Dilengkapi pula dengan kewajiban serta modal atau kapital di sebuah perusahaan yang menjalankan usaha tertentu.

Membuat Laporan yang Kredibel Soal Perubahan Aktiva
Tujuan berikutnya dari laporan keuangan adalah untuk menyusun laporan yang terpercaya soal perubahan aktiva netto perusahaan. Dimana perubahan tersebut disebabkan karena berbagai kegiatan usaha yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

Menggambarkan Potensi Keuntungan Perusahaan
Penyusun laporan keuangan juga bertujuan untuk membuat perkiraan dari data yang disajikan. Dengannya, seorang pebisnis akan dapat memperkirakan keuntungan yang didapatkan dengan lebih mudah sehingga akan lebih tepat dalam membuat keputusan.

Memberi Informasi Mengenai Kebijakan Keuangan Perusahaan
Bagi seorang investor atau kreditor, memahami aliran yang dianut oleh perusahaan dalam menetapkan kebijakan keuangan adalah hal penting. Kebijakan keuangan tersebut bisa didapatkan dari laporan keuangan.

Menginformasikan Harta Milik Perusahaan Saat Ini
Tujuan lain dari dibuatnya laporan keuangan adalah menginformasikan kepada publik mengenai harta perusahaan. Dengan begitu, orang yang berkepentingan dengan perusahaan akan bisa mengetahui jumlah aktiva yang ada di perusahaan Anda.

Menginformasikan Modal Perusahaan Terkini
Selain untuk mengetahui harta yang dimiliki oleh perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan untuk memberitahukan kepada publik tentang jumlah modal yang dimiliki. Selain itu, juga untuk menginformasikan soal jenis dan jumlah kewajiban perusahaan itu.

Memastikan Total Pendapatan Perusahaan
Pendapatan sebuah perusahaan harus dibubukan secara rinci. Salah satu tujuan dari pembuatan laporan keuangan adalah untuk mengetahui jumlah dan jenis pendapatan dalam satu periode. Umumnya, laporan tersebut dibuat saat akhir tahun.

Memastikan Total Pengeluaran Perusahaan
Tujuan selanjutnya dari laporan keuangan adalah mengetahui total pengeluaran perusahaan. Hal itu karena di dalam laporan, semua jenis belanja yang dilakukan perusahaan dalam masa tertentu. laporan tersebut sangat penting dalam menekan pembengkakan dalam pengeluaran perusahaan.

Mengajikan Data Kinerja Managemen Perusahaan
Tidak hanya itu, pembuatan laporan keuangan sangat penting untuk mengetahui kinerja dari managemen perusahaan. Hal ini agar ke depannya bisa meningkatkan dan melakukan perbaikan di berbagai sektor, khususnya keuangan.

Menyajikan Data Mengenai Perubahan pada Perusahaan
Laporan keuangan juga sangat penting untuk melihat seberapa signifikan perubahan pada perusahaan yang dijalankan. Mulai dari perubahan pada pasiva, aktiva hingga modal dari perusahaan. Selain itu, laporan ini juga dibutuhkan untuk mengevaluasi beragam catatan atas laporan yang ada.

Fungsi Laporan Keuangan

Selain memiliki berbagai tujuan yang penting untuk kemajuan perusahaan, laporan keuangan juga memiliki banyak fungsi. Tidak hanya sebagai sarana untuk memudahkan perusahaan menilai kondisi keuangannya. Berikut beberapa di antaranya:

Landasan untuk Membuat Keputusan
Pengambilan keputusan sebuah perusahaan harus dilakukan dengan bijak dan penuh pertimbangan. Salah satu fungsi dari laporan keuangan menjadi dasar atau landasan dalam membuat keputusan. Khususnya untuk berbagai keputusan penting yang harus diambil.

Media Review
Selain sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan, laporan keuangan juga bisa dijadikan sebagai media review. Terlebih, laporan keuangan ini dibuat dengan data yang lengkap. Dengan demikian, keadaan perusahaan khususnya yang berhubungan dengan keuangan dapat dijelaskan. Misalnya biaya operasional, modal, keuntungan, utang, aset dan lain sebagainya.

Meningkatkan Kredibilitas
Kredibilitas adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Sebuah perusahaan yang memiliki laporan keuangan baik dan jelas, maka bisa dipastikan bahwa ia dapat dipercaya dan benar-benar mempertimbangkan segala hal saat membuat keputusan. Hal ini dapat menarik para investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan Anda.

Mendorong Munculnya Strategi Baru
Strategi dalam bisnis adalah hal yang sangat krusial. Oleh karena itu, adanya laporan keuangan akan memudahkan sebuah perusahaan untuk menciptakan terobosan dan inovasi baru. Khususnya dalam menaikkan kemajuan usaha terkait.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Dalam ilmu akuntansi, laporan keuangan masih tersegmen lagi menjadi beberapa jenis. Untuk membuat laporan jenis ini, Anda harus benar-benar memahami jenisnya agar tidak salah dalam penyusunan. Berikut adalah beberapa jenis laporan keuangan tersebut:

Balance Sheet (Laporan Neraca)
Balance sheet merupakan nama lain dari laporan neraca. Kegunaan dari laporan ini adalah memberi gambaran mengenai posisi, kondisi dan juga informasi dari suatu perusahaan. Dilakukan dalam periode tertentu dengan memunculkan data-data penting di dalamnya, seperti kewajiban atau hutang/liabilitas, jumlah aset perusahaan hingga ekuitas atau modal perusahaan.

Dengan demikian, laporan neraca memiliki tiga elemen penting. Dalam ilmu akuntasi disebutkan bahwa tumus dari laporan neraca adalah aset = liabilitas + ekuitas. Setiap perusahaan dapat merancang laporan satu ini kapan saja.

Baca Juga: Pengertian Peluang Usaha

Berikut adalah komponen-komponen penting dari laporan keuangan:

Aktiva
Komponen pertama dari laporan neraca adalah aktiva. Aktiva ini adalah harta atau aset yang dimiiki oleh perusahaan. Menurut APB, pembebanan yang tertunda dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi termasuk ke dalam aset perusahaan.

Adapun pengertian aset menurut FASB adalah kemungkinan perolehan keuntungan suatu perusahaan yang menjadi dampak dari transaksi yang telah terjadi sebelumnya. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu hal disebut aset jika dapat menghasilkan net cash inflow yang baik untuk perusahaan di masa mendatang. Misalnya, aktiva tidak berwujud, kas, aktiva tetap dan lain sebagainya.

Aktiva sendiri masih terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tak berwujud. Aktiva tetap berwujud atau yang dikenal dengan fixed assets aalah semua barang yang dimiliki perusahaan untuk kebutuhan operasional. Barang tersebut dapat dimanfaatkan untuk jangka panjang dan tetap aktif.

Upaya depresiasi harus dilakukan selama jangka waktu penggunaannya jika aktiva tetap berwujud tersebut mempunyai masa pendek. Itupun juga harus dicatat dalam neraca sesuai besaran nilai buku. Rumusnya adalah harga yang diperoleh dikurangi dengan perkiraan depresiasi.

Di antara contoh aktiva tetap berwujud yaitu bangunan, alat-alat pabrik, mesin, alat-alat kantor, alat kerja bengkel, mebel dan lain sebagainya. Adapun untuk jenis aktiva tetap berwujud yang bisa digunakan selamanya, maka proses pencatatannya disesuaikan dengan harga beli barang tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan aktiva tetap tak berwujud yaitu semua hak yang bersifat istimewa dan itu benar-benar dijamin undang-undang. Misalnya saja kontrak dan perjanjian tertentu.

Liabilities
Komponen kedua dari laporan neraca adalah Liabilities atau yang nama lainnya utang atau kewajiban. Menurut versi APB, utang merupakan suatu kewajiban perusahaan yang bernilai sesuai prinsip akuntansi dan telah diakui. Semisal saldo kredit yang masih mengalami penundaan.

Sedangkan menurut FASB, utang adalah pengeluaran dari kekayaan perusahaan secara ekonomis di masa yang akan datang. Dimana utang tersebut timbul lantaran terjadinya transaksi. Utang tersebut bisa berbentuk jasa ataupun barang sesuai dengan kesepakatan yang telah dilakukan antara kedua pihak.

Utang atau kewajiban tersebut memiliki tiga sifat paling utama, yaitu benar-benar ada secara real, tidak dapat dihindari dan sudah terjadi. Jenis utang sendiri ada dua jika didasarkan pada jangka waktu. Pertama dalah current liabilities atau utang jangka pendek dan long term liabilities atau utang jangka panjang.

Yang dimaksud utang jangka panjang yaitu semua kewajiban yang jangka pelunasan lebih dari satu tahun. Di antara contohnya adalah hutang bank, obligasi dan hutang hipotek.

Pemilik Modal
Adapun komponen ketiga dari laporan neraca adalah pemilik modal atau owner equity. Modal sendiri adalah sisa dari aktiva perusahaan yang telah dikurangi oleh kewajiban. Tiap perusahaan tentu saja memiliki nilai modal yang berbeda-beda.

Hal itu ditentukan oleh jenis individu perusahaan itu sendiri. Jika perusahaannya adalah milik perseorangan, maka jumlah modalnya adalah apa yang dimiliki oleh pemilik. Namun, untuk yang berbentuk perseroan, maka nilai modalnya terdiri dari modal pendapatan dan setor.

Laporan Laba Rugi
Jenis laporan keuangan yang kedua adalah laporan laba rugi atau income statement. Seperti namanya, laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang bertujuan untuk memperlihatkan kepada publik apakah sebuah perusahaan dalam satu periode mengalami keuntungan atau kerugian.

Selain itu, laporan laba rugi juga digunakan untuk memberitahukan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Ia juga menjadi rujukan dalam mengevaluasi managemen usaha yang dijalankan. Bahkan, laporan tersebut juga menawarkan informasi yang efisien.

Jenis laporan satu ini terdiri dari dua jenis, yaitu single step dan multiple step. Single step merupakan jenis laporan laba rugi yang seluruh keuntungan dan pendapatannya diletakkan di bagian awal. Lalu dilanjutkan dengan biaya yang wajib dibayar perusahaan. Bentuk laporan ini lebih mudah dibuat atau dikelompokkan. Sehingga, untuk melihat keuntungan atau kerugian, hanya tinggal melihat selisih keduanya.

Adapun laporan jenis multiple step, di dalamnya Anda harus memisahkan antara jenis biaya operasional dan non operasional. Setelah itu, dilanjutkan dengan upaya membandingkan antara beban yang ditanggung dengan pendapatan yang ada. Nantinya akan dihasilkan laba operasional yang notabene membedakan antara kegiatan biasa dengan yang sifatnya insidentil.

Adapun elemen utama yang dimiliki oleh laporan laba rugi adalah keseluruhan pendapatan dan kerugian. Laporan tersebut masih terbagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti laba rugi sebelum pajak, laba rugi operasi, laba rugi kotor, laba rugi bersih hingga laba rugi operasi yang berjalan.

Di dalam laporan jenis kedua ini, ada beberapa komponen wajib yang harus ada, seperti:

Pendapatan
Dalam dunia akuntansi, pendapatan juga dikenal dengan revenue atau hasil. Maksudnya adalah semua yang didapat dari proses penjualan perusahaan. Pendapatan juga disebut dengan penghasilan yang didapat dalam periode tertentu yang di dalamnya kegiatan membuat dan menjual produk selesai dilakukan.

Biaya
Komponen kedua dari laporan laba rugi adalah biaya atau yang disebut dengan expense. Biaya sendiri dapat dimaknai sebagai penggunaan aktiva atau suatu kewajiban yang datang di dalam kurun waktu tertentu. Ini juga kerap disebut sebagai arus keluar dari aktiva.

Pengeluaran expense tersebut dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti proses delivery barang, kegiatan operasional usaha, biaya jasa dan lain sebagainya. Ada beberapa kategori biaya dalam ilmu akuntansi, misalnya biaya pendapatan dalam jangka waktu tertentu, biaya dalam jangka waktu tertentu yang tidak berhubungan dengan pendapatan, biaya yang dikeluarkan karena faktor praktis tidak dalam jangka waktu.

Laporan Laba Perubahan Modal (Insidentil Gains & Insidentil Loses)
Jenis laporan keuangan yang selanjutnya adalah Laporan Laba Perusahaan Modal atau yang umum disebut dengan Insidentil Loses and Insidentil Gains. Setiap perusahaan tentunya mengeluarkan modal awal ketika awal mula berdiri. Sejalan dengan kinerja dari usaha yang dijalankan, tentunya jumlah modal juga berubah.

Modal dalam sebuah perusahaan bisa saja berkurang ketika kebetulan tengah mengalami kerugian. Begitu juga sebaliknya, saat laba atau keuntungan perusahaan bertambah, maka modalnya biasanya akan bertambah pula.

Dengan demikian, laporan perubahan modal ini adalah jenis laporan yang memberikan data mengenai jumlah modal sebuah perusahaan pada masa tertentu. Laporan ini akan memudahkan seseorang, khususnya pemilik usaha untuk mengevaluasi perubahan yang ada pada modal. Kemudian memungkinkan mereka untuk mencari penyebab terjadinya hal itu.

Untuk menyusun jenis Laporan Perubahan Modal ini, Anda membutuhkan data-data tertentu yang valid dan terukur. Di antaranya adalah data mengenai modal awal saat perusahaan didirikan serta pengambilan dana oleh pemilik bisnis secara pribadi pada masa tertentu. Selain itu, juga membutuhkan total keseluruhan laba atau rugi bersih dari perusahaan tersebut.

Laporan tersebut biasanya disusun setelah laporan jenis laba rugi selesai dibuat. Hal itu lantaran pada laporan satu ini dibutuhkan data keuntungan atau kerugian perusahaan pada masa tertentu.

Laporan Arus Kas
Selanjutnya adalah laporan Arus Kas atau Pos Luar Biasa. Definisi dari laporan ini adalah suatu transaksi yang berpengaruh kepada barang yang berjalan berkali-kali secara berulang. Akan tetapi, tidak dianggap sebagai sesuatu yang berulang dalam kegiatan operasional perusahaan.

Laporan Arus Kas memiliki dua kriteria khusus. Pertama adalah bersifat tidak biasa. Dikatakan demikian karena jenis laporan keuangan satu ini mempunyai tingkat tidaknormal yang relatif tinggi. Di samping itu, juga tidak memiliki kaitan apapun dalam kegiatan sehari-hari perusahaan. Kedua, laporan ini jarang terjadi bahkan tidak diinginkan keberlangsungannya di masa mendatang.

Pada intinya, laporan Cash Flows satu ini disusun untuk mendapatkan data soal aliran masuk dan juga aliran keluar kas perusahaan yang terjadi pada masa tertentu. Laporan jenis ini juga kerap dijadikan indikator jumlah arus kas yang akan diterima pada periode berikutnya. Bahkan, keberadaannya difungsikan sebagai alat pertanggung jawaban saat pelaporan.

Di antara contoh arus kas masuk adalah pendapatan dari aktivitas operasional perusahaan, misalnya pinjaman. Sementara arus kas keluar misalnya beban biaya yang ditanggung perusahaan, baik itu untuk kebutuhan operasional ataupun investasi.

Catatan Atas Laporan Keuangan
Selain keempat jenis laporan keuangan di atas, masih ada satu jenis lagi yang perlu dipahami, yaitu catatan atas laporan keuangan. Meski terkesan asing, namun jenis laporan keuangan satu ini tidak kalah penting untuk dipahami. Hanya saja, ia dikeluarkan setelah semua laporan di atas disusun dengan baik dan benar.

Tujuan utama dari catatan atas laporan keuangan adalah memahami laporan keuangan yang dibuat secara keseluruhan. Bisa dikatakan, laporan ini sebagai bentuk evaluasi khusus atas kinerja keuangan sebuah perusahaan.

Dengan memahami keseluruhan laporan keuangan yang dibuat pada catatan atas laporan keuangan ini, Anda akan semakin mudah dalam mencari trobosan, inovasi bahkan perbaikan di berbagai sisi. Karena laporan terakhir tersebut akan menjadi landasan untuk berjalannya managemen keuangan perusahaan periode selanjutnya.

Setelah memahami jenis-jenis laporan keuangan di atas, Anda tentu bisa memilah mana yang harus dibuat terlebih dahulu dan mana yang belakangan. Memahami laporan keuangan secara keseluruhan sangatlah penting agar hasil laporan benar-benar tepat dan sesuai dengan yang diharapkan.

Perlu diketahui, salah sedikit saja dalam menyusun laporan jenis ini, itu bisa berdampak kurang baik pada perusahaan. Maka dari itu, selain membuat laporan dengan baik pastikan memilih orang yang tepat dan benar-benar mampu untuk menyusunnya. Akan lebih baik lagi jika ia adalah orang yang berlatar keilmuan akuntansi.

Baca Juga: Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang

Itulah ulasan lengkap mengenai pengertian laporan keuangan: tujuan & jenis laporan keuangan, mulai dari arti laporan keuangan, tujuan dan fungsi hingga jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat!