Blog

Pengertian Kelompok Sosial Ciriciri Dan Jenisnya

Dalam ilmu sosiologi dikenal istilah kelompok sosial. Pengertian kelompok sosial adalah sekelompok orang yang memiliki kesadaran bersama dan saling berinteraksi. Kelompok sosial terbentuk dari interaksi antara individu. Para individu tersebut melakukan kontak, komunikasi, kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi untuk mencapai tujuan bersama.

Stolley Kathy (2005) menjelaskan bahwa kelompok sosial merupakan istilah yang memiliki pengertian khusus dalam sosiologi. Mengutip buku Pengantar Sosiologi Pertanian, Secara sosiologi, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang berinteraksi secara teratur berdasarkan minat bersama dan mengembangkan rasa memiliki, di antara mereka mengembangkan rasa solidaritas dan loyalitas yang membuat mereka merasa berbeda dari perkumpulan lain.

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa pengertian kelompok sosial menurut para ahli, yaitu:

* Menurut Astrid Soesanto, kelompok sosial adalah kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.
* Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
* Sherif and Sherif (1956) mengungkapkan, kelompok sosial adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu.
* Menurut Soekanto (1994), kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial yaitu:

* Adanya kesatuan yang nyata dan dapat dikenali dalam kumpulan manusia.
* Adanya kesadaran pada diri masing-masing anggota terhadap perannya dalam kelompok.
* Adanya perilaku saling mempengaruhi antar anggota kelompok secara timbal balik.
* Adanya hubungan erat antar anggota untuk mencapai kepentingan bersama.
* Adanya status sosial tertentu yang mengatur aturan dan perilaku para anggota kelompok.

Penjelasan tersebut dikemukakan oleh Waluya (2009) sebagaimana dikutip dalam buku Psikologi Sosial Suatu Pengantar.

Jenis Kelompok Sosial
Berdasarkan buku Ilmu Sosial, Sebuah Pengantar berikut penjelasan jenis kelompok sosial.

1. Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Kepentingan dan Wilayah
Terdapat empat jenis, yaitu:

* Suku atau kelompok etnik, yaitu komunitas yang anggotanya memiliki ciri-ciri khusus sehingga membedakannya dari masyarakat umum. Kelompok ini terbentuk akibat adanya migrasi, perang, perbudakan, atau perubahan batas wilayah politik. Contohnya, Suku Dayak, Suku Baduy, dan sebagainya.
* Bangsa, yaitu suatu komunitas dalam cakupan yang sangat luas dan memiliki anggota yang sangat banyak. Anggota suatu bangsa memiliki kesamaan bahasa, sejarah, dan kebudayaan.
* Desa, merupakan komunitas tempat tinggal penduduk dengan ciri khusus berupa adanya sikap kekeluargaan tinggi dan aktivitas ekonomi yang berpusat pada sektor agraria atau pertanian.
* Kota, merupakan suatu komunitas tempat tinggal dengan jumlah penduduk yang relait banyak. Ciri khusus kota yaitu masyarakatnya yang bersifat heterogen baik dari segi pekerjaan, tingkat pendidikan,latar belakang budaya, dan agama.

2. Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Sikap Anggota
Secara garis besar terdapat dua jenis, yaitu:

* Kelas sosial, yaitu sekelompok orang dengan posisi atau tingkat kedudukan yang sama. Kelas sosial diukur berdasarkan kekayaan, tingkat pendidikan, jabatan seseorang, dan sebagainya.
* Kelompok sosial, merupakan sekelompok orang yang memiliki asal-usul, golongan, atau ciri-ciri fisik yang sama. Bentuk-bentuk kelompok sosial ini terbagi dalam kelompok etnisitas, ras, agama, dan gender.

Jenis kelompok sosial berdasarkan sikap anggota dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Keturunan
Ada dua jenis, yaitu:

* Kasta, merupakan kelompok yang terbentuk berdasarkan ikatan kelahiran. Setiap kasta memiliki tradisi dan ritual tersendiri. Contohnya, di India terdapat sistem kasta yang dibedakan menjadi empat tingkat, yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Vaisya, dan yang terbawah adalah Sudra.
* Bangsawan, yaitu kelompok yang terbentuk berdasarkan ikatan kelahiran dari keluarga kerajaan. Contohnya dalam masyarakat Jawa dikenal sebutan kaum priyayi, yaitu para keturunan raja yang terpelajar. Mereka menduduki posisi sosial tinggi dan memegang berbagai jabatan pemerintahan.

Jenis Kelompok Sosial yang Bersifat Teratur
Terdapat dua jenis, yaitu:

* Paguyuban (gemeinschaft). Paguyuban memiliki ciri ikatan batin yang murni atau organik. Contohnya keluarga serta kerabat dekat.
* Patembayan (gesellschaft). Patembayan memiliki ciri ikatan batin yang mekanis dan terbentuk atas dasar visi atau tujuan bersama. Contoh patembayan adalah partai politik, komunitas pecinta kucing, persatuan buruh dan lain sebagainya.

Faktor Pendorong Terbentuknya Kelompok Sosial
Mengutip buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, pembentukan kelompok sosial diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosiall yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial.

Terdapat sejumlah faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial, yaitu:

* Keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan.
* Harapan yang dihayati oleh anggota-anggota kelompok.
* Ideologi yang mengikat seluruh anggota.
* Setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya.
* Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan lainnya.
* Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar anggota bertambah erat.

Selain itu, kelompok sosial juga terbentuk melalui hasil pengalaman praktis, intelektual, dan emosional yang dijelaskan sebagai berikut.

* Pengalaman praktis, yaitu pengelompokan yang didasarkan pada aktivitas yang dilakukan manusia guna memenuhi hasrat dan keinginannya.
* Pengalaman intelektual, yaitu pengelompokkan yang didasarkan pada keterbatasan akal seseorang sehingga memerlukan bimbingan dan arahan manusia lain.
* Pengalaman emosional, yaitu pengelompokkan yang didasarkan pada naluri untuk hidup bersama dengan manusia lain.