Blog

Pengertian Hipotesis Penelitian Jenis Manfaat Dan Contohnya

Hipotesis adalah penjelasan yang diajukan untuk suatu fenomena. Agar suatu hipotesis menjadi hipotesis yang ilmiah, maka seorang peneliti harus mengujinya dengan menggnakan metode ilmiah. Para ilmuwan umumnya mendasarkan hipotesis ilmiah pada pengamatan sebelumnya yang tidak dapat dijelaskan secara memuaskan dengan teori-teori ilmiah yang tersedia.

Meskipun kata-kata “hipotesis” dan “teori” sering digunakan secara sinonim, hipotesis ilmiah tidak sama dengan teori ilmiah. Hipotesis kerja adalah hipotesis yang diterima sementara yang diajukan untuk penelitian lebih lanjut, dalam proses yang dimulai dengan tebakan atau pemikiran terdidik. Arti yang berbeda dari istilah hipotesis biasanya digunakan dalam logika formal, untuk menunjukkan anteseden proposisi; demikian dalam proposisi “Jika P, maka Q”, P menunjukkan hipotesis (atau pendahulunya); Q dapat disebut sebagai konsekuensi. P adalah asumsi dalam pertanyaan (jika mungkin kontrafaktual).

Kata sifat hipotetis, yang berarti “memiliki sifat hipotesis”, atau “diasumsikan ada sebagai konsekuensi langsung dari hipotesis”, dapat merujuk pada salah satu arti dari istilah “hipotesis”. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang hipotesis, artikel ini akan mengulas tentang pengertian hipotesis, jenis, manfaat, dan contohnya dalam penelitian.

Hipotesis merupakan pengandaian atau penjelasan (teori) yang diterima sementara untuk mengartikan atau menduga (teori) yang diterima sementara untuk menginterpretasikan kejadian atau fenomena tertentu, dan untuk memberikan panduan penyelidikan lebih lanjut. Suatu hipotesis dapat terbukti benar atau salah, dan harus mampu menolak. Jika tetap tidak terbantahkan oleh fakta, maka dapat dikatakan diverifikasi atau dikuatkan.

Sebuah hipotesis dalam pengertian karya ilmiah, adalah pernyataan yang dapat diuji tentang hubungan antara dua atau lebih variabel atau penjelasan yang diajukan untuk beberapa fenomena yang diamati. Dalam percobaan ilmiah atau studi, hipotesis adalah penjumlahan singkat dari prediksi peneliti atas temuan penelitian, yang mungkin didukung atau tidak oleh hasilnya. Pengujian hipotesis adalah inti dari metode ilmiah.

Hipotesis adalah sesuatu yang lebih dari sekadar tebakan liar tetapi kurang dari teori yang mapan. Dalam sains, hipotesis harus melalui banyak pengujian sebelum diberi label teori. Di dunia non-ilmiah, kata itu digunakan jauh lebih longgar. Seorang detektif mungkin memiliki hipotesis tentang kejahatan.

Ide dasar dari hipotesis adalah bahwa tidak ada hasil yang ditentukan sebelumnya. Untuk hipotesis yang akan disebut hipotesis ilmiah, itu harus menjadi sesuatu yang dapat didukung atau disangkal melalui eksperimen atau observasi yang dilakukan dengan hati-hati.

Fungsi utama dalam langkah ini dalam metode ilmiah adalah menurunkan prediksi dari hipotesis tentang hasil eksperimen masa depan, dan kemudian melakukan eksperimen tersebut untuk melihat apakah hasilnya mendukung prediksi.

Karakteristik hipotesis yang baik yaitu dapat diteliti, menunjukkan hubungan antara variable-variabel, dapat diuji, mengikuti temuan-temuan penelitian terdahulu.

Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Para Ahli
Adapun definisi hipotesis menurut para ahli diantaranya yaitu:

Good dan Scates (1954)
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan dan diterima hanya untuk sementara serta dapat menerangkan fakta-fakta ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.

Kerlinger (1973)
Definisi hipotesis merupakan pernyataan dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis ialah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya yang masih harus diuji dengan menggunakan teknik tertentu.

Margono (2004)
Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti kurang dan thesis berarti pendapat. Jadi dapat dikatakan bahwa hipotesis ialah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis berupa suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan.

Muri Yusuf (2005)
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang belum final atau suatu jawaban yang sifatnya sementara dan merupakan konstruk peneliti terhadap masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Kebenaran terhadap dugaan tersebut harus dapat dibuktikan melalui penyelidikan ilmiah.

Jenis Hipotesis Penelitian
Macam-macam hipotesis penelitian diantaranya yaitu:

Hipotesis berdasarkan kategori rumusannya
Terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Hipotesis nihil (Ho) merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Misalnya yaitu tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
2. Hipotesis alternatif (Ha) merupakan hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Misalnya yaitu ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.

Terdapat dua macam hipotesis alternatif, yaitu: directional Hypotheses dan non directional Hypotheses (Fraenkel and Wallen, 1990:42 ; Suharsimi Arikunto, 1989:57).

* Hipotesis directional/terarah yaitu hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen.

Misalnya yaitu siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan metode curah pendapat.

* Hipotesis non directional/tak terarah yaitu hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Fraenkel dan Wallen (1990:42) berpendapat bahwa hipotesis non directional menggambarkan bahwa peneliti tidak melakukan penyusunan prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan dilakukan.

Misalnya yaitu ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.

Hipotesis yang didasarkan pada sifat variabel yang akan diuji
Terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Hipotesis tentang hubungan merupakan hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan antara dua variabel atau lebih, yang mengacu ke penelitian korelasional. Hubungan antara variabel tersebut dibedakan menjadi tiga, yaitu:Hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya yaitu hubungan antara kemampuan fisika dengan kimia.Nilai fisika memiliki hubungan yang sejajar dengan nilai kimia, tapi bukan merupakan sebab akibat dan hubungan timbal balik. Nilai fisika yang tinggi tidak mengakibatkan nilai kimia menjadi tinggi, begitu pula sebaliknya. Keduanya mempunyai hubungan yang bisa saja diakibatkan oleh faktor lain, mungkin kebiasaan berpikir logis (tentang ke IPA-an) sehingga berakibat adanya hubungan antara keduanya.Hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik, contohnya yaitu hubungan antara tingkat kekayaan dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan yang dimiliki seseorang, semakin tinggi pula tingkat kelancaran usahanya, begitu pula sebaliknya. Hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi timbal balik, contohnya yaitu hubungan antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu proses belajar mengajar berlangsung, siswa akan semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan.

2. Hipotesis tentang perbedaan merupakan hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis ini mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.Contohnya yaitu ada perbedaan pretasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah + tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen); ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA yang tinggal di kota dan tinggal di desa (penelitian komparatif).
3. Hipotesis berdasarkan keluasan atau lingkup variabel yang diuji

Terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Hipotesis mayor yaitu hipotesis yang mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh objek penelitian. Contohnya: Ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
2. Hipotesis minor yaitu hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari hipotesis mayor). Contohnya: Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP; Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP; Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.

Manfaat Hipotesis Penelitian
Secara umum fungsi hipotesis adalah menyediakan kerangka kerja untuk pengujian dan eksperimen. Para ilmuwan merumuskan hipotesis, atau mengajukan pertanyaan, tentang suatu fenomena tertentu dan bagaimana hal itu berkaitan dengan aspek-aspek lainnya.

Tujuan dari sebuah hipotesis adalah untuk menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan. Hipotesis formal akan memaksa kita untuk berpikir tentang hasil apa yang harus kita cari dalam sebuah eksperimen. Variabel pertama disebut variabel independen/bebas. Ini adalah bagian dari eksperimen yang dapat diubah dan diuji.

Hipotesis bukanlah apa-apa selain cara yang baik yang digunakan peneliti untuk menemukan tujuannya. Suatu hipotesis dapat dirumuskan dalam beberapa cara namun ia selalu melakukan fungsi dasar untuk memprediksi hasil akhir dari penyelidikan. Hipotesis biasanya terjadi setelah penalaran induktif, di mana peneliti melakukan serangkaian pengamatan untuk membentuk sebuah teori.

Tidak diragukan lagi, kadang-kadang hipotesis dapat menjadi negatif dan kadang-kadang mungkin menjadi hal yang positif. Berarti hipotesis hanyalah firasat pikiran itu mungkin benar atau mungkin salah. Sebuah hipotesis memastikan seluruh proses penelitian tetap ilmiah dan dapat diandalkan. Meskipun hipotesis sangat penting selama proses penelitian, hipotesis dapat menghasilkan komplikasi yang berkaitan dengan probabilitas, signifikansi dan kesalahan.

Secara lebih terperinci, hipotesis mempunyai beberapa fungsi diantaranya yaitu:

1. Membimbing pikiran peneliti dalam memulai penelitian
2. Menentukan tahapan atau prosedur penelitian
3. Membantu menetapkan format dalam menyajikan
4. Menganalisis dan menafsirkan data dalam tesis.

Manfaat penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Menetapkan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadang kala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
3. Digunakan sebagai alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
4. Digunakan sebagai panduan untuk menguji dan menyesuaikan dengan fakta dan antar fakta.

Contoh Hipotesis Penelitian
Berikut beberapa contoh pernyataan hipotesis:

1. Jika bawang putih dapat mengusir kutu, maka anjing yang diberi bawang putih setiap hari tidak akan terkena kutu.
2. Pertumbuhan bakteri dapat dipengaruhi oleh tingkat kelembaban udara.
3. Jika gula menyebabkan gigi berlubang, maka orang yang makan banyak permen mungkin lebih rentan terhadap gigi berlubang.
4. Jika sinar UV dapat merusak mata, maka mungkin sinar UV adalah penyebab kebutaan.

Itulah tadi bahasan lengkapnya dari arenalomba yang mengungkap tentangpengertian hipotesis penelitian menurut para ahli, jenis, manfaat, dan contohnya dalam penelitian. Semoga hadirnya artikel ini memberikan bahasan secara mendalam bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih,