Blog

Pengertian ELearning Secara Umum Dan Menurut Para Ahli

Hai sobat pembaca ! Pada kesempatan yang baik ini mimin akan menyapa anda dengan topik kali ini adalah pengertian E-Learning. Dalam pegertian sehari-hari E-Leraning merupakan belajar melalui internet. Untuk mengetahui legih lengkapnya, simak artikel berikut ini.

E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.

Pengertian E-Learning Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa ahli yang mendefinisikan pengertian E-Learning, antara lain :

Darin E. Hartley [Hartley, 2001]

E-Learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.

Dong (dalam Kamarga, 2002)

Pengertian E-learning menurut Dong adalah E-Learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.

Jaya Kumar C. Koran (2002)

Menurutnya, E-learning adalah sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.

LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]

E-Learning merupakan sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

Rosenberg (2001)

E-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

Karakteristik E-learning

Ada dua macam karakteristik yang di kemukakan oleh Rosenberg dan Nuesalam. Berikut ini adalah karakteristiknya.

Karakteristik E-Learning Menurut Rosenberg (2001)

Menurut Rosenberg, karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing (membagikan) pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning Menurut Nursalam (2008:135)

Berikut adalah karakteristik e-learning menurut Nursalam, yaitu :

* Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
* Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
* Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
* Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

> Baca Juga :Pengertian Zat Tunggal dan Contohnya !

Komponen-Komponen E-Learning

Menurut Romisatriawahono (2008), komponen yang membentuk e-learning adalah:

Infrastruktur E-Learning

Infrastruktur e-learning adalah peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk di dalamnya peralatan teleconferenceapabila kita memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.

Sistem dan Aplikasi E-Learning

Sistem dan aplikasi e-learning juga sering disebut dengan Learning Management System (LMS). Learning management system (LMS) adalah sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional guna administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)

Contohnya segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti, bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.

Konten e-learning

Konten e-learning adalah konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini dapat berupa bentuk misalnya, Multimedia-based Content atau Text-based Content.

Multimedia-based Content adalah konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya.

Sedangkan Text-based Content adalah konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dan lain-lain.

Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga bisa dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun.

Aktor yang ada dalam pelaksanakan e-learning dapat dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar atau dosen yang membimbing siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.

Manfaat e-Learning

Manfaat e-learning menurut Smaratungga ( 2009) adalah sebagai berikut.

* Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).
* Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).
* Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).
* Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
* Secara terperinci, Smaratungga (2009) mengemukakan manfaat e-learning yang dapat dilihat dari dua sudut yakni :

Dari Sudut Peserta Didik

Dari sudut peserta didik kegiatan e-learning akan memberikan manfaat untuk peserta didik yang:

* Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya.
* Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer.
* Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan ;
* Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.

Dari sudut instruktur

Dengan adanya kegiatan e-learning, beberapa manfaat yang diperoleh instruktur adalah bahwa instruktur dapat:

* Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
* Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
* Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
* Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
* Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.

> Baca Juga :Pengertian A Cire Perdue, Teknik Bivalve dan Contohnya !

Kelebihan E-Learning

Berikut adalah kelebihan e-learning Triluqman (2007) yaitu :

* Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
* Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
* Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
* Apabila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
* Baik pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
* Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
* Relatif lebih efisien. Contohnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya.

Kekurangan E-Learning

Selain kelebihan, Triluqman (2007) juga mengemukakan kekurangan dari e-learning, yaitu sebagai berikut.

* Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan antar-peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
* Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
* Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
* Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional.
* Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
* Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
* Kurangnya penguasaan komputer.

Filosofis E-Learning

Cisco (dalam Suyanto,2005) mengemukakan beberapa filosofis e-learning, diantaranya sebagai berikut.

E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, pelatihan, secara on-line.

* E-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku text, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalosasi.
* E-learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan isi dan pengembangan teknologi pendidikan.
* Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara penyampaiannya. Semakin baik keselarasan antar isi dan alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.

Demikian yang dapat mimin sampaikan. Terima kasih telah mengunjungi blog kami di Sumberpengertian.id. Semoga artikel ini bermanfaat ya… 😀