Blog

Penelitian Kuantitatif Pengertian Tujuan JenisJenis Dan Langkah Melakukannya

Home » Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya

Penelitian kuantitatif – skripsi menjadi tugas yang besar untuk mahasiswa semester akhir. Apalagi bagi mahasiswa yang tidak biasa menulis. Tentu melakukan penelitian sesuatu yang sangat berat. Meskipun berat, syarat menyelesaikan skripsi wajib hukumnya bagi mahasiswa.

Agar skripsi yang dikerjakan segera selesai, mahasiswa harus memahami terlebih dahulu metode penelitian. Ada dua metode penelitian yaitu metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Buat Anda nih yang memiliki target menyelesaikan skripsi dalam waktu yang cepat, bisa menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sayangnya, metodologi satu ini mengandalkan kemampuan menghitung yang baik.

Sebaliknya, jika Anda meneliti sesuatu yang sifatnya subjektif, maka tidak bisa menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, melainkan lebih tepat menggunakan metodologi penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif lebih cocok digunakan untuk meneliti masalah sosial dan segala sesuatu tema yang sifatnya berkembang, dan sulit di statistika. Misal meneliti rasa kebahagiaan, meneliti perkembangan sosial dan masih banyak lagi.

Nah, pada kesempatan kali ini, kita tidak akan membahas kedua metodologi tersebut. melainkan akan spesifik membahas penelitian kuantitatif. Daripada berpanjang lebar, langsung saja, berikut pembahasannya.

Jika di paragraf di atas sudah menyinggung sedikit tentang penelitian ini ternyata ada beberapa perspektif.

1. Kasiran
Salah satunya menurut Kasiran, yang mengartikan bahwa penelitian kuantitatif adalah upaya seorang peneliti menemukan pengetahuan menyuguhkan data dalam bentuk angka. Angka-angka yang diperoleh inilah yang digunakan untuk melakukan analisa keterangan. Dalam bahasa lebih sederhana lagi, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang disusun secara tersistematis terhadap bagian-bagian dan mencoba untuk menemukan kausalitas untuk mengetahui keterkaitan.

2. Creswell
Menurut Creswell, pengertian kuantitatif sebagai upaya menyelidiki masalah. Dimana masalah tersebutlah yang mendasari peneliti mengambil data, menentukan variable dan yang kemudian diukur dengan angka agar bisa dilakukan analisa sesuai dengan prosedur statistic yang berlaku. Adapun tujuan dari melakukan penelitian kuantitatif, tidak lain membantu dalam mengambil kesimpulan atau membantu dalam menggeneralisasi prediktif teori yang tepat.

3. Punch
Pengertian kuantitatif menurut Punch mengartikan sebagai penelitian berdasarkan pengalaman empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dihitung dan berbentuk numeric. Lain lagi dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim, yang mengartikan sebagai penelitian yang didasari pada asumsi. Dimana penelitian juga menentukan variabel yang akan dilakukan analisis menggunakan metode penelitian yang valid.

4. Beryman
Beryman mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan teori, desain, hipotesis dan menentukan subjek. Kemudian didukung dengan pengumpulan data, pemprosesan data dan menganalisa data sebelum dilakukan penulisan kesimpulan. Lain lagi dengan Suriasumantri yang mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai kajian pemikiran yang bersifat ilmiah, yang mana penelitian ini menggunakan proses logico hypothettico.

Membicarakan definisi penelitian kuantitatif, memang ada banyak sekali penjabarannya. Salah satunya pendapat Kasiran, yang mendefinisikan sebagai proses menemukan pengetahuan berdasarkan data yang bersifat numeric atau angka. Barangkali ada yang bertanya-tanya, bentuk dari penelitian ini bersifat deskriptif, asosiatif dan korelasi.

Tujuan Penelitian Kuantitatif
Berdasarkan dari perspektif tujuannya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin. Diantaranya bertujuan untuk mengembangkan model matematis, dimana penelitian ini tidak sekedar menggunakan teori yang diambil dari kajian literatur atau teori saja, tetapi juga penting sekali untuk membangun hipotesis yang memiliki keterhubungan dengan fenomena alam yang akan diteliti.

Jadi penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran. Bagaimanapun juga, pengukuran sebagai pusat penelitian, karena dari hasil pengukuran akan membantu dalam melihat hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dengan hasil data secara kuantitatif.

Adapun tujuan lain, yaitu membantu dalam menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah populasi. Termasuk pula membantu dalam menentukan desain penelitian. Membicarakan desain penelitian kuantitatif, memiliki dua bentuk, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental.

Dikatakan penelitian studi deskriptif apabila peneliti hanya melakukan uji relasi antar variabel hanya sekali saja. Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian studi eksperimen apabila peneliti melakukan pengukuran antar variabel dilakukan sebelum dan sesudah penelitian. Jadi, pengukuran sebelum dan sesudah ini tidak lain dilakukan untuk mengetahui sebab akibat. Dapat pula digunakan untuk mengetahui fenomena apa saja yang dilakukan penelitian.

Baca Juga:

Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya

Instrumen Penelitian: Pengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap

11 Jenis Laporan Penelitian yang Baik dan Benar

Jenis Data Penelitian yang Perlu Anda Ketahui

Kesulitan Menentukan Topik Penelitian ? Temukan Jawabannya Disini!

Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Setelah mengetahui pengertian penelitian kuantitatif menurut para ahli dan tujuannya, ada satu poin penting yang tidak boleh diabaikan dalam melakukan penelitian kuantitatif.

Barangkali Anda sering merasa kebingungan cara menandai secara spesifik dari penelitian satu ini. Tenang, selama Anda bisa mengetahui karakteristiknya, dijamin Anda lebih memahami dan lebih mudah dalam menjalankan penelitian kuantitatif.

Jadi berdasarkan karakteristiknya, penelitian kuantitatif memiliki beberapa poin. Diantaranya penelitian kuantitatif dalam menyorot masalah, lebih ke masalah khusus yang dijadikan sebagai fokus penelitian. Karakteristik yang lain, hadir untuk menjawab permasalahan khusus yang diangkat penulis dengan cara penelitian.

Karakteristik penelitian kuantitatif yang penting, penelitian ini tidak berorientasi pada hasil. Melainkan berorientasi pada proses. Adapun hal yang diteliti lebih memfokuskan pada meneliti sesuatu yang bersifat unik namun tetap mengunggulkan latar penelitian secara ilmiah.

Adapun karakteristik yang lain, jadi si peneliti sebagai instrumen dasar dalam pengumpulan data. Kemudian terkait dengan rancangan penelitian yang digunakan, bersifat sementara. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan cara pengamatan, wawancara atau bisa juga menggunakan teknik analisis data.

Dari hasil penelitian dari penelitian kuantitatif hasil data bersifat kualitatif, terkait dengan analisis data dilakukan secara induktif. Nah, menariknya, pada penelitian ini tidak menggunakan konsep sampel serta tidak mengajukan hipotesis sebelumnya.

Adapun karakteristik yang tidak kalah penting dari penelitian kuantitatif, yaitu hasil harus berkredibilitas, auditabilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas yang mana keabsahan data dapat dilihat. Terkait dengan teori dapat menggunakan grounded theory dan untuk analisis data dapat menggunakan pelaporan secara deskriptif.

Baca Juga:

Cara Membuat Kata Pengantar Modul dan Contohnya

Pengertian Observasi dan Jenis-Jenisnya(Lengkap)

10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Contoh Variabel Kontrol Lengkap Dengan Pengertian dan Ciri-Cirinya

Contoh Variabel Terkait yang Baik dan Benar

Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif
Buat peneliti pemula, pasti masih bingung apa saja sih jenis-jenis penelitian kuantitatif? Sebenarnya ada beberapa jenis metode penelitian kuantitatif. Diantaranya sebagai berikut.

1. Metode Komparatif
Jenis metode komparatif adalah jenis penelitian yang diperuntukan mengetahui perbedaan variable yang diteliti.

Dimana penelitian ini tidak mengharapkan kemampuan manipulative, agar data yang dihasilkan benar-benar objektif dan akurat.

Dengan kata lain, metode komparatif dilakukan sealami mungkin, sehingga hasil dari analisa dari hasil perbedaan variable yang diteliti terlihat jelas.

2. Metode deskriptif
Seperti yang disinggung sebelumnya, bahwasanya metode deskriptif adalah metode penelitian yang menyampaikan fakta dengan cara mendeskripsikan dari apa yang dilihat, diperoleh dan yang dirasakan.

Dalam bahasa jurnalistik, peneliti cukup menuliskan atau melaporkan hasil laporan pandangan mata mereka. Dimana penulis cukup menggambarkan subjek objek yang sedang diteliti tanpa rekayasa atau semacamnya.

3. Metode Korelasi
Jenis penelitian kuantitatif yang lain adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dua atau lebih hasil penelitian. Metode ini lebih tepat digunakan untuk membandingkan persamaan ataupun perbedaan agar hasil penelitian lebih spesifik dan jelas. Metode penelitian ini lebih tepat dan cocok digunakan untuk penelitian yang mengetahui titik tolak penelitian yang sudah jelas.

Setidaknya sebelum melakukan penelitian, Anda bisa menilik terlebih dahulu, jenis penelitian yang diambil, dan lebih tepat menggunakan metode apa dari ketiga di atas.

Langkah-langkah Dalam Melakukan Penelitian Kuantitatif
Buat Anda yang mendekati penelitian skripsi. Pasti bertanya-tanya, bagaimana sih langkah-langkah melakukan penelitian? Nah, berikut beberapa langkah yang perlu Anda persiapkan.

1. Membuat Rumusan Masalah
Langkah pertama yang harus dibuat oleh peneliti skripsi adalah membuat rumusan masalah. Barangkali ada yang bertanya-tanya, bentuk dari rumusan masalah itu seperti apa sih? Jadi rumusan masalah itu berbentuk kalimat pertanyaan, BUKAN PERNYATAAN. Terkait pembuatan rumusan masalah yang baik, harus spesifik, relevan dengan tema yang diangkat, bersifat baru dan asli dan menarik perhatian.

2. Menentukan Landasan Teori
Langkah yang selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah membuat landasan teori. Landasan teori atau tinjauan pustaka sebenarnya sebagai salah satu upaya untuk menemukan jawaban atas rumusan masalah yang sudah ditentukan oleh penulis. Jadi maksud dari landasan teori adalah peneliti melakukan kajian literatur dan penelitian yang relevan dengan tema yang diangkat. Diharapkan, dari kajian teori dari berbagai sumber diharapkan dapat menemukan jawabannya.

3. Merumuskan Hipotesis
Saya yakin, Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara. Jadi dari kajian teori yang sudah dilakukan penelitian, maka peneliti bisa membuat jawaban sementara. Dimana jawaban yang sementara itulah yang nantinya akan dilakukan pengujian. Apakah hipotesis yang Anda buat itu benar atau sesuai, atau sebaliknya. Tidak sesuai dan tidak cocok dengan rumusan masalah di atas.

4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini upaya Anda sebagai peneliti mengumpulkan data-data untuk mendapatkan solusi dan jawaban. Hanya saja, dalam pengumpulan data peneliti membutuhkan dua hal, yaitu membutuhkan instrumen penelitian dan menguji instrumen.

Instrumen penelitian inilah yang sebenarnya sebagai sarana memudahkan peneliti mengambil data di lapangan. Bentuk instrumen penelitian ada banyak sekali bentuknya, ada yang berbentuk instrumen angket, kuesioner, lembar observasi, tes, dan wawancara. Baik wawancara secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Sedangkan yang dimaksud dengan uji instrumen adalah upaya peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas dari instrumen yang diangkat.

5. Menganalisa Data
Langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dari data yang yang sudah terkumpul, Anda memang dituntut bisa mengambil bagian-bagian yang penting dan relevan saja. kemudian, dari data tersebut Anda melakukan analisis data.

Dimana analisis data inilah upaya untuk menjawab hipotesis yang sudah dibuat sebelumnya. Membicarakan tentang teknik analisa data pada penelitian kuantitatif, bisa menggunakan statistik, bisa menggunakan statistic deskriptif maupun statistika induktif.

Kemudian hasilnya dibuat di dalam pembahasan. Oh iya, dalam penyampaian atau hasil analisa yang Anda buat, bisa juga disajikan dalam tabel, diagram atau grafik loh. cara ini lebih mudah dipahami daripada disampaikan dalam bentuk deskriptif, apalagi jika yang disajikan adalah data angka.

6. Kesimpulan
Bagian akhir tentu saja adalah kesimpulan. Kesimpulan cukup ditulis secara garis besarnya. Tidak perlu dijabarkan secara panjang dan lebar. Kehadiran kesimpulan ini tidak lain bentuk dari hasil pengujian hipotesis dan menyampaikan apakah hipotesis tersebut ditolak atau diterima. Jadi, cukup ditulis secara singkat, padat dan jelas.

Itulah beberapa pembahasan seputar penelitian kuantitatif. Semoga dengan pembahasan yang singkat ini bermanfaat. (Irukawa Elisa)

Artikel Terkait:

Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh dan Penjelasannya

Instrumen Penelitian:Pengertian,Jenis-Jenis,dan Contoh Lengkap

Jenis Angket Penelitian yang Wajib Diketahui

Desain Penelitian: Pengertian,Jenis,dan Contoh Lengkap