Blog

Niat Sholat Tahajud Tata Cara Doa Dan Kedahsyatannya

Sholat tahajud adalah sholat sunnah paling utama dengan keutamaan yang sangat luar biasa. Bagaimana niat sholat tahajud, tata cara, dan doanya? Berikut ini pembahasan lengkapnya.

Sholat tahajud merupakan sholat sunnah istimewa yang perintah dan keutamaannya Allah firmankan langsung dalam Al Qur’an. Tak ada sholat sunnah lain yang tercantum dalam Al Quran sebagaimana sholat ini.

Hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi kaum muslimin. Dan khusus untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sholat ini hukumnya wajib.

10 Keutamaan yang Dahsyat
Sholat tahajud memiliki 10 keutamaan yang luar biasa. 10 keutamaan inilah kedahsyatannya, yang tak tertandingi oleh sholat-sholat sunnah lainnya.

1. Kedudukan Terpuji
Siapa yang membiasakan sholat tahajud, Allah akan memberinya kedudukan terpuji.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 79)

Menurut Ustadz Adi Hidayat, maqam adalah kedudukan, tapi belum tentu membuat mulia, bahkan kadang dibenci orang banyak. Sedangkan maqaman mahmuda adalah kedudukan yang disertai dengan kecintaan orang lain. Kebanyakan orang mengakui bahwa ia pantas mendapatkan kedudukan itu sehingga dimuliakan.

2. Dimudahkan Urusannya
Orang yang membiasakan sholat ini, Allah akan memudahkan urusannya. Dia juga membimbingnya. Mulai dari urusan rumah tangga, urusan pekerjaan, hingga urusan dakwah dan urusan-urusan lainnya.

رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ

Dan katakanlah: “Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar.. (QS. Al Isra’: 80)

3. Diberi Solusi Terbaik
Jika menghadapi masalah, orang yang membiasakan sholat ini akan mendapatkan solusi terbaik. Serumit apapun problemnya, Allah yang akan memberinya jalan keluar baginya.

وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ

..dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar… (QS. Al Isra’: 80)

4. Ditolong Allah
Allah akan menolong orang yang membiasakan sholat tahajud, bahkan tanpa perantara. Ketika ada bahaya, ketika ada yang ingin mencelakai dan sebagainya, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan menolongnya. Sebagaimana lanjutan ayat di atas.

وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

..dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong… (QS. Al Isra’: 80)

5. Sholat Sunnah Paling Utama
Sholat tahajud yang juga merupakan qiyamul lail atau sholat lail merupakan sholat sunnah yang paling utama. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ

“Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)

6. Kemuliaan dan Kewibawaan
Orang-orang yang ahli tahajud, Allah akan memberinya kemuliaan dan kewibawaan. Jika ia adalah orangtua, dia akan berwibawa di depan anak-anaknya. Jika seorang guru, ia akan berwibawa di depan murid-muridnya. Apabila ia pemimpin, akan berwibawa di depan orang yang ia pimpin.

وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ

“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)

7. Doanya Dikabulkan
Orang yang mengerjakan sholat tahajud kemudian berdoa, insya Allah doanya dikabulkan Allah. Apalagi jika ia mengerjakannya di sepertiga malam terakhir yang merupakan waktu mustajabah.

8. Kebiasaan Orang Shalih
Sholat ini merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka siapa yang saat ini senantiasa mengerjakannya, maka ia pun tercatat sebagai orang-orang yang shalih sebagaimana mereka.

“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

9. Penghapus dan Pencegah Dosa
Sholat sunnah ini juga menjadi penghapus dosa sebagaimana hadits di atas. Bahkan, tahajud juga bisa mencegah seseorang dari perbuatan dosa.

Orang yang membiasakan tahajud akan mendapatkan taufiq dari Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga ia terjauhkan dari maksiat dan dosa.

10. Kunci Masuk Surga
Orang yang ahli tahajud, insya Allah ia akan masuk surga. Sebab sholat ini merupakan salah satu kunci masuk surga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah)

Baca juga: Sholat Dhuha

Waktu Terbaik
Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan setelah tidur. Waktunya terbentang mulai ba’da isya’ hingga sebelum terbit fajar, dengan didahului tidur. Dan waktu paling utamanya adalah di sepertiga malam yang terakhir.

Ia kadang disebut sebagai qiyamul lail atau sholat lail. Namun tidak semua qiyamul lail atau sholat lail adalah sholat tahajud. Jika seseorang melakukan sholat sunnah di malam hari sebelum tidur, masuk dalam kategori qiyamul lail atau sholat lail.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tidur berbaring dalam bahasa Arab disebut hajada (هجد). Apabila Anda ingin bangun setelah berbaring, tambahkan ta’ (ت) di depannya, menjadi tahajada (تهجد). Kalau benar-benar bangkit setelah berbaring itu, tambahkan tasydid menjadi tahajjada. Dan jika menjadi kebiasaan, maka berubah kalimatnya menjadi tahajjud. Bentuk perintahnya menjadi tahajjad, sebagaimana Surat Al Isra’ ayat 79.

Tata Cara Sholat Tahajud
Tata cara sholat tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada umumnya. Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil (wudhu) dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; dan menghadap kiblat.

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, hendaklah sebelum tidur berniat untuk bangun sholat tahajud sehingga jika ia tertinggal (tidak bisa bangun), tetap mendapat pahalanya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, sebelum memulai sholat tahajud, sunnah bersiwak terlebih dulu. Juga sunnah mengawalinya dengan dua rakaat ringan.

Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Ada yang membatasi delapan rakaat, namun banyak yang berpendapat jumlah rakaatnya tidak dibatasi. Rasulullah sendiri kadang mengerjakan 11 rakaat termasuk witir dan kadang 13 rakaat termasuk witir.

Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:

* Niat
* Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
* Membaca surat Al Fatihah
* Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.
* Ruku’ dengan tuma’ninah
* I’tidal dengan tuma’ninah
* Sujud dengan tuma’ninah
* Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
* Sujud kedua dengan tuma’ninah
* Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
* Membaca surat Al Fatihah
* Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.
* Ruku’ dengan tuma’ninah
* I’tidal dengan tuma’ninah
* Sujud dengan tuma’ninah
* Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
* Sujud kedua dengan tuma’ninah
* Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
* Salam

Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Kemudian berdoa. Dan setelah itu ditutup dengan sholat witir. Bacaan tiap gerakan sholat bisa dibaca di artikel Bacaan Sholat.

Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Melafadzkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun Syaikh Wahbah Az Zuhaili menyebutkan, jumhur ulama selain madzhab Maliki berpendapat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.

Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Berikut ini lafadz niat sholat tahajud:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: Aku niat sholat tahajud dua rakaat sunnah karena Allah Ta’ala

Baca juga: Sholat Jenazah

Doa Sholat Tahajud
Ada dua doa sholat tahajud yakni doa setelah sholat tahajud dan doa sholat tahajud yang dibaca saat sholat, sebagai doa iftitah.

1. Doa Setelah Sholat Tahajud
Doa setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir.

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya. (HR. Bukhari)

Doa setelah tahajud ini bebas. Apa pun permintaannya, baik untuk dunia maupun akhirat. Salah satu doa setelah sholat tahajud yang perlu dibaca untuk mendapatkan keutamaannya adalah doa yang Allah firmankan dalam Surat Al Isra’ ayat 80:

رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

(Robbi adkhilnii mudkhola shidqin wa akhrijnii mukhroja shidqin waj’allii min ladunka sulthoonann nashiiroo)

Artinya: Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.

2. Doa Iftitah Sholat Tahajud
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk sholat tahajud. Yakni doa sholat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:

Pertama, riwayat Ibnu Abbas
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،

اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ

Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.

Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)

Kedua, riwayat Bunda Aisyah
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak. Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan. Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)

Doa tersebut dibaca Rasulullah saat mengawali sholat tahajud, yakni dibaca sebagai doa iftitah.

Adapun doa setelah sholat tahajud, kita bebas berdoa dengan segala doa yang baik. Terutama doa dari Al Quran dan Hadits. Boleh juga doa kita sendiri, bahkan yang berbahasa Indonesia juga tidak dilarang.

Demikian panduan lengkap sholat tahajud. Mulai dari keutamaan, niat sholat tahajud, tata cara, waktu, hingga doa. Semoga Allah memudahkan kita semua untuk mengamalkannya serta mendapatkan keutamaan-keutamaannya. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]