Blog

Motivasi Menurut Para Ahli Pengertian Aspekaspek Ciriciri Dan Bentuk

Motivasi Menurut Para Ahli: Pengertian, Aspek-aspek, Ciri-ciri, dan Bentuk – Prilaku individu pada dasarnya pasti memiliki motif atau istilah lainnya motivasi. Setiap kegiatan manusia dalam berprilaku mempunyai landasan yaitu motivasi. Varibel motivasi menurut universitaspsikologi.com dirasa perlu kita pahami dan telaah lebih jauh apa motivasi itu. Maka untuk lebih jelasnya terkait dengan motivasi perlu kita bahas pada tulisan di bawah ini. Pengertian Motivasi Mc Clelland (dalam Hidayati, 2017). mengatakan bahwa motivasi merupakan energi yang tersedia yang akan dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan dari kebutuhan individu dan situasi serta peluang yang tersedia. Selain itu Mc Clelland juga menambahkan bahwa kekuasaan (power), afiliasi (affiliation), dan prestasi (achievement) adalah motivasi yang kuat dalam diri individu. Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku dalam melakukan sesuatu, sehingga mencapai hasil dan tujuan. Motivasi adalah kekuatan yang memberikan energi, mengarahkan, dan memelihara perilaku. Di dalam ilmu psikologi, pembahasan mengenai teori motivasi terbagi menjadi empat teori, yaitu need theories of motivation, behavior-based theories of motivation, job design theories of motivation dan cognitive theories of motivation (Riggio, 2009). Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerjaa dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan soroso (dalam Fahmi, 2016). Soroso (dalam Fahmi, 2016) motivasi adalah suatu set atau kumpulan perilaku yang memberikan landasan bagi seseorang untuk bentindak dalam suatu cara yang diarahkan kepada tujuan spesifik tertentu. Robin (dalam Hidayati, 2016) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Mathis dan Jackson (dalam Bangun, 2012) mengemukakan bahwa motivasi adalah hasrat di dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan. Apa arti Motivasi? > Baca juga: Pengertian Peer Attachment Pada Remaja Hasibun (dalam Sutrisno, 2016) mengemukakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah usaha yang bersumber dari keinginan individu untuk menggerakkan, mengarahkan kepada tujuan spesifik tertentu. Ciri-ciri Motivasi McClelland (dalam Hidayati, 2016) menyatakan ada beberapa ciri-ciri motivasi, yaitu: a. Menyenangi situasi dimana ia memikul tanggung jawab. Individu dengan motivasi yang tinggi memulai aktivitas kinerjanya dengan melibatkan kemampuan dirinya sendiri. b. Menentukan tujuan prestasi. Individu yang memiliki motivasi cenderung melakukan sesuatu yang berorientasi pada prestasi, sehingga dapat meningkatkan tingkat kemungkinan sukses dalam aktifitasnya. c. Gigih dalam menghadapikesulitan. Individu yang memiliki motivasi cenderung menjalankan aktifitas denganlebih gigih, sehingga intensitas perilaku dan tindakan yang mengarah pada kinerjanya semakin meningkat jika individu tersebut berada pada situasi yang kompetitif. d. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara baru dan kreatif. Individu yang memiliki motivasi akan melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya serta memecahkan masalah dengan cara yang kreatif seperti cenderung membuat jadwal kegiatan belajar, mentaati jadwal tersebut dan mengerjakan tugas dengan membagi tugas menjadi beberapa bagian, sehingga lebih mudah menyelesaikannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat ciri-ciri motivasi, yaitu menyenagi situasi dimana ia memikul tanggung jawab, menentukan tujuan prestasi, gigih dalam menghadapi kesulitan, berusaha melakukan sesuatu dengan cara baru dan kreatif. Aspek-aspek Motivasi Teori kebutuhan menurut Mc Clelland (dalam Hidayati, 2016) disebut juga dengan teori motivasi berprestasi. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh dari kebudayaan. Pada dasarnya motif seseorang ditentukan oleh tiga kebutuhan, yaitu: a. Kebutuhan Berkuasa (need for power) Kebutuhan yang didasari oleh keinginan seseorang untuk mengatur atau memimpin orang lain. Menurut McClelland, ada dua jenis kebutuhan akan kekuasaan, yaitu pribadi dan sosial. Contoh dari kekuasaan pribadi adalah seorang pemimpin perusahaan yang mencari posisi lebih tinggi agar bisa mengatur orang lain dan mengarahkan ke mana perusahaannya akan bergerak, sedangkan kekuasaan sosial adalah kekuasaan yang misalnya dimiliki oleh pemimpin yang memiliki kekuasaan dan menggunakan kekuasaannya tersebut untuk kepentingan sosial, seperti misalnya perdamaian. Orang dengan bermotivasi untuk memiliki kekuasaan tinggi biasanya mencarijabatan dan pekerjaan yang membuat mereka bisa menyatakan kuasa atas orang lain. Orang dengan motivasi ini cenderung suka memimpin dalam kelompok, mengakumulasi kepemilikan, dan mengatur daerah kekuasaan (Hidayati, 2016). b. Kebutuhan Berafiliasi (need for affiliation) Orang yang mempunyai motivasi kerjasama yang tinggi. Cirinya adalah bersifat sosial, suka berinteraksi dan bersama dengan individu-individu. Bersikap merasa ikut memiliki atau tergabung dalam kelompok karena didorong keinginan untuk bersahabat maka mereka cenderung menginginkan kepercayaan yang lebih jelas dan tegas, cenderung berkumpul dan mencoba untuk mendapatkan saling pengertian bersama mengenai apa yang telah terjadi dan apa yang harus mereka percaya, secara pribadi selalu bersedia untuk berkonsultasi dan suka menolong orang lain yang dalam kesukaran dan lebih menyenangi saling adanya hubungan persahabatan (Hidayati, 2016). c. Kebutuhan Berprestasi (need for achievement) Orang yang mempunyai motivasi prestasi yang tinggi. Cirinya adalah mereka menjadi bersemangat sekali apabila unggul, menentukan tujuan secara realistik dan mengambil resiko yang diperhitungkan, mereka mau bertanggung jawab sendiri mengenai hasilnya, mereka bertindak sebagai wirausaha, memilih tuas yang menantang dan menunjukkan perilaku yang lebih berinisiatif daripada kebanyakan orang (Hidayati, 2016). McClelland mengemukakan bahwa, jika kebutuhan seseorang sangat kuat, dampaknya ialah motivasi orang tersebut untuk menggunakan perilaku yang mengarah ke pemuasan kebutuhan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat aspek-aspek motivasi, yaitu need for power, need for affiliation, dan need for achievement. Bentuk Motivasi Bagi setiap individu sebenarnya memiliki motivasi yang mampu menjadi spirit dalam memacu dan menumbuhkan semangat dalam bekerja. Spirit yang dimiliki oleh seseorang tersebut dapat bersumber dari dirinya maupun dari luar, dimana kedua bentuk tersebut akan lebih baik jika dua-duanya bersama-sama ikut menjadi pendorong motivasi seseorang (Fahmi, 2016). Menurut (Fahmi, 2016) bentuk motivasi muncul dalam dua bentuk dasar, yaitu: a. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul dari luar diri seseorang, kemudian selanjutnya mendorong orang tersebut untuk membangun dan menumbuhkan semangat motivasi pada diri orang tersebut untuk mengubah seluruh sikap yang dimiliki olehnya saat ini ke arah yang lebih baik. b. Motivasi Instrinsik Motivasi instrinsik adalah motivasi yang muncul dan tumbuh serta berkembang dalam diri orang tersebut, yang selanjutnya kemudian mempengaruhi dia dalam melakukan sesuatu secara bernilai dan berarti. Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.