Blog

Jenis Metode Penelitian Dan Definisi Menurut Para Ahli Terbaru

Pada artikel kali ini, kami akan membahas metode penelitian secara lebih mendalam, meliputi definisi menurut ahli serta jenis metode penelitian itu sendiri.

Supaya kawan-kawan pembaca bisa lebih memahami materi ini, silakan pelajari dulu mengenai penelitian ilmiah dan jenis-jenis penelitian ilmiah ya.

Ok, kita masuk ke materi inti..

Definisi Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi.

Sukardi mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan suatu kumpulan dari berbagai cara (yang didasari oleh penalaran dan logika berfikir yang kuat) yang dipergunakan untuk mendekati suatu masalah dengan tujuan untuk memperoleh pengertian-pengertian yang lebih luas mengenai berbagai masalah.

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Pengertian metode penelitan adalah cara utama yang digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

Baca juga: Pendekatan Penelitian

Metode Ilmiah dan Metode Penelitian
Sebagaimana telah saya sampaikan dalam pembahasan sebelumnya bahwa metode ilmiah merupakan hal yang berkaitan dengan pendekatan penelitian, prosedur pengambilan sampel, pengumpulan data, pengukuran serta analisis data (Cohen, Manion & Morrison, 2005).

Adapun metode penelitian merupakan metode yang digunakan atau diterapkan dalam proses penelitian ilmiah.

Merujuk pada pemikiran tersebut, artinya dalam konteks penelitian ilmiah, metode ilmiah dan metode penelitian merupakan hal sama, hanya berbeda dalam penyebutan saja.

Secara sederhananya begini: metode ilmiah ini diterapkan dalam sebuah penelitian, nah karena konteksnya penelitian ilmiah, maka ada beberapa yang menyebutnya sebagai metode penelitian saja.

Jenis-jenis Metode Penelitian Ilmiah
Pada artikel sebelumnya yang telah membahas jenis-jenis penelitian ilmiah. Nah, pada artikel ini saya akan membahas sesuatu yang lebih spesifik, yakni jenis metode penelitian.

Seiring berjalannya waktu, beberapa pakar telah mencoba merumuskan jenis-jenis penelitian ilmiah.

Hadi & Haryono (2005) membagi jenis metode penelitian menjadi lima macam, yakni: Metode sejarah, Metode deskriptif, Metode Eksperimen, Metode Grounde Theory, serta Metode Penelitian Tindakan.

Metode Sejarah
Metode sejarah mempunyai perspektif historis. Banyak juga ahli yang mempersamakan metode sejarah dengan
metode dokumenter, karena dalam metode sejarah banyak data didasarkan pada dokumen-dokumen.

Kendati demikian, sebenarnya metode sejarah tidak sama dengan metode dokumenter, karena metode dokumenter dapat saja mengenai masalah dini dan tidak perlu mengenai masalah masa lalu.

Metode sejarah menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang-ulang kembali. Ini nyata sekali bedanya dengan metode penelitian eksperimen pada fenomena natura, di mana data observasi dapat dikontrol dengan percobaan.

Menurut Nazir (2009) Metode sejarah merupakan penyelidikan yang kritis terhadap keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber-sumber sejarah, serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut.

Metode sejarah merupakan suatu usaha untuk memberikan interpretasi dari bagian trend yang naik-turun dari suatu status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh suatu generalisasi yang berguna untuk memahami kenyataan sejarah, membandingkan dengan keadaan sekarang dan dapat meramalkan keadaan yang akan datang.

Tujuan dari penelitian dengan metode sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan mengumpulkan, mengevaluasikan, menjelaskan dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat.

Metode sejarah, memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

* Metode sejarah lebih banyak menggantungkan diri pada data yang diamati orang lain di masa-masa lampau.
* Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer dibandingkan dengan data sekunder.
* Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi tua yang tidak diterbitkan ataupun tidak dikutip dalam bahan acuan standar.
* Sumber data harus dinyatakan secara definitif, baik nama pengarang, tempat dan waktu.

Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah, tata cara yang berlaku, situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Metode deskriptif juga ingin mempelajari norma-norma atau standar-standar, sehingga penelitian deskriptif ini disebut juga survey normatif.

Menurut Nazir (2009), jenis penelitian Deskriptif terbagi menjadi beberapa jenis:

* Metode Survey
* Deskriptif Berkesinambungan
* Penelitian Studi Kasus
* Studi atau Peenelitian Komparatif
* Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas
* Penelitian Tindakan

Metode Grounded Research/ Grounded Theory
Metode penelitian ini dicetuskan oleh Glasser dan Strauss (1967), metode penelitian ini pada dasarnya merupakan lawan dari penelitian verifikatif.

Grounded theory adalah suatu metodologi umum untuk mengembangkan teori melalui penelitian kualitatif yang dilakukan secara sistematis dan mendasar.

Di dalam metode ini, sebuah teori dibangun berdasarkan data yang dikumpulkan tentang suatu fenomena yang menjadi fokus pe­nelitian.

Moh. Nazir (2009), mengemukakan definisi metode Grounded Theory, sebagai berikut.

Suatu metode penelitian yang mendasarkan diri kepada fakta dan menggunakan analisis perbandingan bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan

Di dalam grounded research, data merupakan sumber teori dan teori disebut grounded karena teori tersebut berdasarkan data.

Paham nggak? haha

Tujuan dari grounded research adalah untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapakn konsep-konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori. Selain itu, metode penelitian ini juga bertujuan bertujuan untuk mespesifikasikan konsep.

Maksudnya, dalam mempelajari suatu kasus/gejala, maka perlu untuk membandingkan gejala/kasus terebut
dengan gejala/ kasus serupa. Perbandingan demikian akan menjelaskan unsur-unsur baru khas dari kasus yang sedang dipelajari.

Langkah-langkahGrounded Research

* Menentukan masalah yang diteliti
* Mengumpulkan data yang dibutuhkan
* Menganalisis dan menjelaskan data yang terkumpul
* Membuat laporan penelitian

Metode Eksperimen
Penelitian Eksperimen merupakan observasi di bawah kondisi buatan (artifical condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti.

Maksudnya, penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol.

Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan tertentu pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrolnya.

Gini deh, saya kasih ilustrasi yang sederhana.

Misalnya saya akan melakukan penelitian mengenai kemampuan berpikir kritis pada sebuah sekolah dengan subjek penelitiannya siswa kelas XI A dan XI B.

Pada proses pembelajaran di kelas XI A saya menggunakan model pembelajaranproblem based learning, nah, sementara pada kelas XI B saya gunakan model belajar konvensional.

Kemudian, dari kedua hasil penelitian itu saya akan lihat model mana yang lebih efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada Kelas XI A dan XI B.

Belum paham juga? duh..

Metode Penelitian Tindakan
Metode penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera digunakan untuk menentukan sebuah kebijakan.

Pada metode penelitian ini, peneliti dan decision maker bersama-sama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut.

Ciri utama dari penelitian tindakan adalah tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.

Jenis Metode Penelitian [versi saya sendiri]
Setelah mencoba membaca banyak referensi mengenai metodologi penelitian, sebenarnya di antara para ahli terjadi diskursus mengenai klasifikasi metode penelitian ini.

Sehingga bukan hal yang aneh apabila ada sebuah buku membuat klasifikasi yang cenderung berbeda. Selama pendapat yang beredar itu memiliki dasar-dasar ilmiah yang kuat, hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan.

Atas dari itu, saya mencoba membuat sintesis dari buku-buku relevan untuk merumuskan jenis metode penelitian mutakhir yang sering digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.

Metode Eksperimen
yang ini udah saya bahas di atas ya..

Metode non-Eksperimen/ Survey
Penelitiannon-eksperimen merupakan penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervensi) peneliti.

Berbeda dengan penelitian Eksperimen, di mana peneiti memberikan intervensi dalam bentuk manipulasi variabel, di dalam metode non-Eksperimen ini, peneliti tidak boleh memberikan suatu perlakuan(treatment) yang sekiranya dapat mempengaruhi subjek penelitian.

Metode non-Eksperimen ini terbagi menjadi tiga jenis, sebagai berikut.

* Deskriptif.
* Eksplanatori, dan
* Eksploratori.

Metode Fenomenologi
Secara sederhana, penelitian fenomenologi merupakan metode penelitian yang berusaha mengungkap makna yang terkandung dibalik sebuah fenomena.

Di dalam arti luas, fenomenologi adalah ilmu tentang gejala atau hal­ hal apa saja yang tampak, namun perlu dipahami dengan sungguh ­sungguh bahwa suatu fenomena pada hakikinya suatu kesadaran dan interaksi: apa yang diamati sebagai sesuatu set terpisah dari pengamat (observer).

Metode ini tumbuh dan ber­kembang dalam bidang sosiologi, sehingga pokok kajian metode ini adalah fenomena yang tam­pak sebagai subjek penelitian, namun bebas dari unsur subjek­ tivitas peneliti.

Di dalam metode fenomenologi, peneliti berupaya seoptimal mungkin mereduksi dan memurnikan sehingga itulah gambaran makna fenomena yang sesungguhnya.

MetodeGrounded Theory
yang ini juga udah ane bahas di atas :d

Metode Etnografi
Etnografi merupakan suatu bentuk peneli­tian yang terfokus pada makna sosiologis diri individu dan konteks sosial–budayanya yang dihimpun melalui observasi lapangan sesuai dengan fokus penelitian.

Hal tersebut didukung oleh pakar-pakar, seperti Marvin arris Orna Johnson (2000) yang mengemukakan:

Ethnography literally means ”a portrait of a people. An ethnography is a written description of particular culture—their customs, beliefs and behavior—based on information collected through fieldwork”

Penelitian etnografi mencoba memahami, mempelajari, dan menguji suatu fenomena dalam situasi sesungguhnya (reality testing), mempunyai akses ke kelompok dan sebaliknya, kaya dengan data, tidak mahal, dan dapat digunakan sebagai dasar informasi yang diperlukan dalam penyusunan hipotesis bagi jenis penelitian yang lain.

Metode Naratif Analisis
Creswell (2012) mendefinisikan penelitian naratif sebagai berikut.

“Penelitian naratif merupakan suatu bentuk khas dari penelitian kualitatif, biasanya berfokus pada studi satu orang atau individu tunggal dan bagaimana individu itu memberikan makna terhadap pengalamannya melalui cerita-cerita yang disampaikan, pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan cerita, pelaporan pengalaman individu, dan membahas arti pengalaman itu bagi individu”

Sementara itu, Clandinin (2007) berpendapat bahwa:

“Penelitian naratif ialah laporan bersifat narasi yang menceritakan urutan peristiwa secara terperinci. Pada desain penelitian naratif, peneliti berupaya untuk menggambarkan kehidupan individu, mengumpulkan cerita tentang kehidupan orang-orang, dan menuliskan cerita tentang pengalaman individu”

Secara sederhana, penelitian naratif merupakan penelitian yang bertujuan untuk eksplorasi secara mendalam tentang makna yang diberikan orang pada pengalaman mereka.

Penelitian naratif sebagai mode penyelidikan digunakan oleh para peneliti dari berbagai disiplin ilmu, yang meliputi antropologi, studi kasus komunikasi, studi budaya, ekonomi, pendidikan, sejarah, linguistik, kedokteran, keperawatan, psikologi, pekerjaan sosial, dan sosiologi.

Metode Kasus
Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai, seperti Berg (2012) yang mengemukakan bahwa:

“case study methods involve systematically gathering enough information about particular person, social setting, event, or group to permit the researcher effectively understand how it operates of fuctions …. “

Cresswell (1999: 61) menyatakan:

“… a case study is an exploration of a ‘bounded system’… over time through detailed, in depth data collection involving multiple sources of information rich in context. This bounded system is bounded by time and place, and it is the case being studied—a program, an event, an activity, or individuals.”

Penelitian kasus memperhatikan semua aspek yang penting dari suatu kasus yang diteliti, sehingga dengan menggunakan tipe penelitian ini akan dapat diungkapkan gambaran yang mendalam dan mendetail tentang suatu situasi atau objek.

Kasus yang akan diteliti dapat berupa satu orang, keluarga, satu peristiwa, sehingga peneliti dapat menghayati, memahami, dan mengerti bagaimana objek ituberfungsi dalam latar alami yang sebenarnya.

Bahan Bacaan
Berg, B.L. (2001). Qualitative Research Methods for the Social Sciences.
Campbell DT, Stanley JC (1963) Experimental and quasi-experimental designs for research.
Clandinin, D. J. (Ed.). (2007). Handbook of narrative inquiry: Mapping a methodology.
Creswell, J. W. (2012). Qualitative inquiry & research design: Choosing among five approaches.
Creswell, J. W. (1999). Mixed method research: Introduction and application.
Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2000). Research Method in Education.
Fraenkel,J.R & Wallen, N.E (2012). How to Design and Evaluate Research in Education.
Furchan. (2004). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan.
Hadi, A. & Haryono, 2005, Metodologi Penelitian Pendidikan.
Glasser & Strauss. (1967). The Discovery of Grounded Theory.
Nazir. (2009). Metodologi Penelitian.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.
Yusuf. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian.