Blog

Jenis Fungsi Sumber Metode Klasifikasi

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Data? Mungkin anda pernah mendengar kata Data? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, jenis, fungsi, sumber, metode, klasifikasi, perbedaan, hirarki dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Pengertian Data
Data ialah gugusan informasi ataupun laporan-laporan dari suatu kondisi yang didapat melewati pengawasan ataupun peninjauan ke asal mula yang spesifik. Dari aspek Bahasa istilah “data” dikutip dari istilah “datum” yang dalam Bahasa Romawi ialah sebagai sesuatu yang disampaikan. Oleh sebab itu, data ialah suatu yang disampaikan bukan membagian, karena apabila membagian maka data tersebut telah menjadi informasi yang baku dan diakui sebenarnya. Kata data sebenarnya lebih banyak dijumpai pada aspek komputer ataupun dalam cakupan suatu penelitian.

Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian data, yakni sebagai berikut:

Menurut pendapat dari Haer Thalib, data ialah rangkaian informasi yang tidak lain yakni sebuah kondisi ataupun realitas.

Menurut pendapat dari Arikunto, data ialah semua informasi dan nilai yang bisa dicapaikan bahkan untuk membuat sebuah informasi.

Menurut pendapat dari H. J. Sriyanto, data ialah klarifikasi ataupun kenyataan mengenai materi pengkajian.

Menurut pendapat dari Kuswadi dan E. Mutiara, data ialah rangkaian informasi yang didapatkan dari suatu observasu, bisa berbentuk angka, lambang dan sifat.

Menurut pendapat dari Lia Kuswayatno, data ialah sebuah keadaan yang sungguh-sungguh berlangsung dalam aktivitas sehari-hari.

Jenis-Jenis Data
Berikut ini terdapat 3 jenis jenis data, yakni sebagai berikut:

Terdapat 2 jenis jenis menurut sifatnya, antara lain:

1. Data kualitatif, umumnya banyak ditemui dalam berupa penjelasan secara lisan, gambar maupun simbol.
2. Data kuantitatif, lebih menuju kepada penjelasan secara berpangkat atau nilai.

Terdapat 2 jenis jenis menurut waktu penglihatannya, antara lain:

* Data berkala, bisa ditemui dalam aktivitas peninjauan penduduk, data keperluan penduduk dalam setahun belakangan.
* Data cross section, pada periode spesifik seperti data perolehan ujian siswa-siswi yang didapatkan sesudah ujian selesai dilakukan.

Terdapat 2 jenis jenis menurut sumbernya, antara lain:

1. Data primer, didapatkan dari asal usul spesifik yang diperoleh materi pengkajian.
2. Data sekunder, umumnya didapatkan dari asal usul terdepan misalnya buku, jurnal dan lain sebagainya.

Fungsi Data
Sesudah mengerti tentang pengertian data maka telah tertampak jelas fungsi dari data tersebut. Mungkin kata data lebih banyak ditangkap dalam aspek komputer maupun pengkajian namun pada umumnya hampir di seluruh faktor aktivitas anda memerlukan yang disebut data ini. Bagi para pengamat suatu data terdiri dari prinsip pokok dalam pengkajiannya. Dalam pemakaian aspek komputer juga nyaris selalu mengaitkan suatu data yang lalu dirangkai untuk menanggulangi persoalan. Suatu data berfungsi untuk membentuk hasil terbaik dalam keputusan persoalan, bisa dirangkai sebagai aturan suatu penjadwalan ataupun pengkajian, dirangkai sebagai referensi dalam setiap pelaksanaan suatu aktivitas dan data juga bisa dirangkai sebagai media ulasan.

Sumber Data
Berikut ini adalah beberapa sumber data yaitu:

1. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara sumber sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai pemilik informasi.
Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.

2. Peristiwa Atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.

3. Tempat Atau Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun lingkungnnya.

4. Dokumen atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.

Metode Pengumpulan data
Berikut ini kami kemukakan metode-metode pengumpulan data yang sesuai dan banyak digunakan dalam penelitian sosial keagamaan. Metode-metode tersebut meliputi: observasi, wawancara, quesioner dan penggalian data dari sumber-sumber sekunder.

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang palin galamiah dan paling banyak digunakan tidak hanya dalam dunia keilmuan, tetapi juga dalam berbagai aktivitas kehidupan. Secara umum, observasi berarti pengamatan, penglihatan. Sedangkan secara khusus, dalam dunia penelitian, observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena sosial keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa mempengaruhifenomena yang diobservasi, dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.

Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face)dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara secara umum adalah untuk menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang diteliti.
Pembagian macam-macam wawancara yang dikemukakan oleh Patton (1980:197), yaitu:

1. Wawancara pembicaraan informal
Pada jenis wawancara ini pertanyaan yang diajukan sangat bergantung pewawancara itu sendiri, bergantung spontanitasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai.

2. Pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara
Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses wawancara. Petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang dibicarakan dapat tercakup seluruhnya. Petunjuk itu didasarkan atasanggapan bahwa ada jawaban yang secara umum akan sama diberikan oleh para responden. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dan konteks wawancara yang sebenarnya.

Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Dalam mengadakan pendalaman (probing) terbatas, dan hal itu bergantung situasi wawancara dan kecakapan wawancara.

Klasifikasi Data
Sedangkan data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenisnya, sifatnya dan sumbernya. Mengenai pengklasifikasian data tersebut dapat di pelajari pada bagian di bawah ini.

* Data Hitung (enumeration / counting data)

Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentasi mahasiswa/mahasiswi dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung.

* Data Ukur (Measurement Data)

Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya di sebut data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

1. Data Kuantitatif (quantitative data)
Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia di bagi dalam 2 golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

2. Data Kualitatif (qualitative data)
Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu. penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi exacta dan fakultas exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit ke dalam penilaian studi dengan grade A,B,C,D didasarkan pada sifat-sifat kualitatifnya.

* Data Internal (Internal Data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

* Data Eksternal (External Data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain, seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut merupakan hasil kerja orang lain. Data eksternal ini di bagi menjadi 2:

1. Data Eksternal Primer (primary external data)

Data primary eksternal adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Perbedaan Data dan Informasi
Berikut ini adalah perbedaan data dan informasi yaitu:

* Data lebih cenderung ke penjelasan singkat atau sebuah gagasan yang belum menjelaskan sebuah peristiwa atau hasil kegiatan, data juga tidak bisa digunakan untuk pengambilan keputusan sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
* Data terkadang tidak dapat digunakan dan diterima oleh akal pikiran penerima, sedangkan informasi dapat berguna dan dapat diterima oleh akal pikiran penerima.
* Data mempunyai lingkup lebih detail dan bersifat teknis, sedangkan informasi menghasilkan penjelasan yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan. Data penjualan misalnya merupakan penjelasan yang bersifat mentah, tetapi informasi penjualan per bulan akan dipakai oleh manajemen untuk mengambil suatu keputusan.

Hirarki Data
Secara tradisional, data disusun dalam suatu hierarki yang terdiri dari elemen data, rekaman (record), dan berkas (file),

1. Elemen data adatah suatu data terkecil yang tidak dapat dipecah lagt menjadi unit data yang lairr. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribul lain yang berkaitan dengan pegawai. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), Mom, itenk dan atribut.
2. Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait, Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tempat tinggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekarnan.Istilah lain untuk rekaman adalah tupel dan baris.
3. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan data yang ber¬kaitan dengan suatu subjek. Dalam konteks yang lebih besar, sekumpulan berkas atau tabel mem-bentuk sebuah basis data. Sebagai contoh, sebuah basis data kepegawai¬an dapat mengandung sejumlah tabel seperti data pribadi, data presensi, sejarah kerja, dan sebagainya.

Contoh Data
Berikut ini adalah contoh data yaitu:

* Kecelakaan di jalan raya
* Barcelona menang

Demikian Penjelasan Materi Tentang Data Adalah: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Fungsi, Sumber, Metode, Klasifikasi, Perbedaan, Hirarki dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.