Blog

Indikator Keputusan Pembelian Konsumen

Keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah produk / jasa pada dasarnya kaitannya sangat erat dengan perilaku konsumen.

Redesain foto – Nurul Huda Keputusan dalam pembelian konsumen terhadap sebuah produk / jasa pada dasarnya sangat erat kaitannya dengan perilaku seorang konsumen. Perilaku seorang konsumen merupakan sebuah unsur terpenting dalam kegiatan marketing / memasarkan sebuah produk / jasa. karena pada hakikatnya sebuah perusahaan tidak mengetahui sama sekali mengenai apa yang ada didalam pikiran seorang konsumen pada saat sebelum, dan sedang, atau bahkan setelah melakukan pembelian produk / jasa tersebut.

Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Tjiptono, (2009) Keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana seorang konsumen mulai mengenal permasalahnya, mencari informasi terkait produk / jasa atau bahkan merek tertentu dan melakukan evaluasi seberapa baik dari sejumlah alternatif produk / jasa tersebut lalu memecahkan permasalahnya, yang kemudian akan mengarah kepada keputusan pembelian sebuah produk / jasa.

Menurut Swasta, (2006) Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kemauan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kemauan dan kebutuhan konsumen, mencari informasi, mengevaluasi terhadap sejumlah alternatif pembelian, keputusan pembelian konsumen, dan tingkah laku setelah melakukan pembelian.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller, (2007) Keputusan pembelian ialah sebuah proses dimana seorang konsumen melewati lima (5) tahap, yaitu pengenalan terhadap masalah, pencarian informasi, melakukan evaluasi produk / jasa alternatif, keputusan pembelian dan perilaku konsumen paska pembelian, yang dimulai jauh sebelum konsumen melakukan pembelian aktual dan hal-hal yang memiliki memiliki dampak yang lama paska pembelian.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disarikan bahwa keputusan pembelian konsumen merupakan sebuah proses yang diawali dengan adanya pengenalan masalah tentang produk / jasa apa yang dibutuhkan, kemudian melakukan pencarian informasi produk / jasa, mengevaluasi produk / jasa dari keunggulan dan manfaat, kemudian membeli produk / jasa yang paling unggul dan kemudian adanya perilaku setelah pembelian, apakah puas atau tidak dalam membeli produk / jasa.

Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller, (2007) tahapan dari sebuah proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen adalah sebagai berikut

1. Pengenalan kebutuhan | Proses ini terjadi ketika seorang konsumen sedang menghadapi ketidakseimbangan antara keadaan yang sebenarnya dengan keinginan konsumen.
2. Pencarian informasi | Setelah konsumen mengenali kebutuhan atau keinginannya, biasanya konsumen akan mencari informasi terkait ragam produk / jasa alternatif yang ada untuk dan akan cenderung memilih produk / jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
3. Evaluasi alternatif | Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan pikirannya, ditambah dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria produk / jasa tertentu.
4. Pembelian | Seiring dengan evaluasi terhadap ragam alternatif-alternatif produk / jasa, maka seorang konsumen dapat memutuskan apakah produk / jasa akan dibeli atau sebaliknya seorang konsumen memutuskan untuk tidak dibeli sama sekali.
5. Perilaku setelah pembelian | Ketika seorang konsumen melakukan pembembelian suatu produk / jasa, konsumen menginginkan bahwa dampak tertentu dari pembelian produk / jasa tersebut. Bagaimana harapan-harapan itu bisa terpenuhi, menentukan apakah seorang konsumen merasa puas atau sebaliknya (tidak puas) dengan pembelian produk / jasa tersebut.

Namun yang harus dipahami bahwa konsumen mengambil banyak keputusan dalam memilih / membeli produk atau jasa yang digunakan setiap hari.

Mayoritas perusahaan-perusahaan yang sudah besar melakukan penelitian terhadap keputusan pembembelian konsumen secara detail dan rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai produk / jasa apa yang dibeli oleh konsumen, bagaimana dan berapa jumlah pembembeliannya, serta mengapa meraka (konsumen) memutuskan melakuan pembembelian.

Mengenai hal Proses Keputusan Pembelian tersebut, Kotler (2009) merekomendasikan model AIDA (Attention-Interest-Desire-Action) untuk menstimulasi faktor-faktor eksternal yang mendorong keputusan pembelian konsumen, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Attention.
2. Interest.
3. Desire. dan
4. Action.

Menurut Hahn, (2008) Ada tiga indikator dalam proses keputusan pembelian, yaitu:

1. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian, konsumen membutuhkan dan memakai produk / jasa secara rutin, sehingga akan terus memutuskan untuk melakukan pembelian produk / jasa tersebut.
2. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian, konsumen dalam membeli produk akan merasakan manfaat dari produk / jasa yang dibelinya.
3. Komitmen atau loyalitas seorang konsumen untuk tidak mengganti keputusan yang sudah biasa di beli dengan produk / jasa pesaing. hal ini terjadi apabila konsumen merasa tidak puas atas produk / jasa yang dibelinya.

Menurut Kotler, (2009) Indikator-indikator dalam keputusan pembelian adalah:

1. Kemantapan pada sebuah produk / jasa, merupakan keputusan yang dilakukan konsumen, setelah mempertimbangkan berbagai informasi yang mendukung pengambilan keputusan.
2. Kebiasaan dalam membeli produk / jasa, merupakan pengalaman orang terdekat (orang tua, saudara) dalam menggunakan suatu produk / jasa.
3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain, merupakan penyampaian informasi yang positif kepada orang lain, agar tertarik untuk melakukan pembelian.
4. Melakukan pembelian ulang, merupakan pembelian yang berkesinambungan, setelah konsumen merasakan kenyamanan atas produk atau jasa yang diterima.

Semoga artikel Nurul Huda ini dapat memberikan manfaat, dan jangan lupa share ke media sosial ya! supaya sahabat kita yang lain juga mengetahuinya. Terima kasih

Diperbolehkan bagi anda yang ingin menyalin artikel yang ada diblog ini, dengan syarat mencantumkan sumbernya berupa link aktif yang merujuk pada konten aslinya. Blog anda tidak akan dihapus, deindex dan adsense anda tidak akan menerima keluhan hak cipta dari saya.

Referensi:
Basu Swastha dan Irawan, 2006, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta
Kotler, P. Keller, K.L. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi-12, Jilid 2. Jakarta: Indeks
Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Tjiptono, F. 2009. Strategi Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi

Redesain foto – Nurul HudaKeputusan dalam pembelian konsumen terhadap sebuah produk / jasa pada dasarnya sangat erat kaitannya dengan perilaku seorang konsumen. Perilaku seorang konsumen merupakan sebuah unsur terpenting dalam kegiatan marketing / memasarkan sebuah produk / jasa. karena pada hakikatnya sebuah perusahaan tidak mengetahui sama sekali mengenai apa yang ada didalam pikiran seorang konsumen pada saat sebelum, dan sedang, atau bahkan setelah melakukan pembelian produk / jasa tersebut.

Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Tjiptono, (2009) Keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana seorang konsumen mulai mengenal permasalahnya, mencari informasi terkait produk / jasa atau bahkan merek tertentu dan melakukan evaluasi seberapa baik dari sejumlah alternatif produk / jasa tersebut lalu memecahkan permasalahnya, yang kemudian akan mengarah kepada keputusan pembelian sebuah produk / jasa.

Menurut Swasta, (2006) Keputusan pembelian adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi kemauan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kemauan dan kebutuhan konsumen, mencari informasi, mengevaluasi terhadap sejumlah alternatif pembelian, keputusan pembelian konsumen, dan tingkah laku setelah melakukan pembelian.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller, (2007) Keputusan pembelian ialah sebuah proses dimana seorang konsumen melewati lima (5) tahap, yaitu pengenalan terhadap masalah, pencarian informasi, melakukan evaluasi produk / jasa alternatif, keputusan pembelian dan perilaku konsumen paska pembelian, yang dimulai jauh sebelum konsumen melakukan pembelian aktual dan hal-hal yang memiliki memiliki dampak yang lama paska pembelian.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disarikan bahwa keputusan pembelian konsumen merupakan sebuah proses yang diawali dengan adanya pengenalan masalah tentang produk / jasa apa yang dibutuhkan, kemudian melakukan pencarian informasi produk / jasa, mengevaluasi produk / jasa dari keunggulan dan manfaat, kemudian membeli produk / jasa yang paling unggul dan kemudian adanya perilaku setelah pembelian, apakah puas atau tidak dalam membeli produk / jasa.

Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller, (2007) tahapan dari sebuah proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen adalah sebagai berikut

1. Pengenalan kebutuhan | Proses ini terjadi ketika seorang konsumen sedang menghadapi ketidakseimbangan antara keadaan yang sebenarnya dengan keinginan konsumen.
2. Pencarian informasi | Setelah konsumen mengenali kebutuhan atau keinginannya, biasanya konsumen akan mencari informasi terkait ragam produk / jasa alternatif yang ada untuk dan akan cenderung memilih produk / jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
3. Evaluasi alternatif | Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan pikirannya, ditambah dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria produk / jasa tertentu.
4. Pembelian | Seiring dengan evaluasi terhadap ragam alternatif-alternatif produk / jasa, maka seorang konsumen dapat memutuskan apakah produk / jasa akan dibeli atau sebaliknya seorang konsumen memutuskan untuk tidak dibeli sama sekali.
5. Perilaku setelah pembelian | Ketika seorang konsumen melakukan pembembelian suatu produk / jasa, konsumen menginginkan bahwa dampak tertentu dari pembelian produk / jasa tersebut. Bagaimana harapan-harapan itu bisa terpenuhi, menentukan apakah seorang konsumen merasa puas atau sebaliknya (tidak puas) dengan pembelian produk / jasa tersebut.

Namun yang harus dipahami bahwa konsumen mengambil banyak keputusan dalam memilih / membeli produk atau jasa yang digunakan setiap hari.

Mayoritas perusahaan-perusahaan yang sudah besar melakukan penelitian terhadap keputusan pembembelian konsumen secara detail dan rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai produk / jasa apa yang dibeli oleh konsumen, bagaimana dan berapa jumlah pembembeliannya, serta mengapa meraka (konsumen) memutuskan melakuan pembembelian.

Mengenai hal Proses Keputusan Pembelian tersebut, Kotler (2009) merekomendasikan model AIDA (Attention-Interest-Desire-Action) untuk menstimulasi faktor-faktor eksternal yang mendorong keputusan pembelian konsumen, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Attention.
2. Interest.
3. Desire. dan
4. Action.

Menurut Hahn, (2008) Ada tiga indikator dalam proses keputusan pembelian, yaitu:

1. Rutinitas konsumen dalam melakukan pembelian, konsumen membutuhkan dan memakai produk / jasa secara rutin, sehingga akan terus memutuskan untuk melakukan pembelian produk / jasa tersebut.
2. Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan pembelian, konsumen dalam membeli produk akan merasakan manfaat dari produk / jasa yang dibelinya.
3. Komitmen atau loyalitas seorang konsumen untuk tidak mengganti keputusan yang sudah biasa di beli dengan produk / jasa pesaing. hal ini terjadi apabila konsumen merasa tidak puas atas produk / jasa yang dibelinya.

Menurut Kotler, (2009) Indikator-indikator dalam keputusan pembelian adalah:

1. Kemantapan pada sebuah produk / jasa, merupakan keputusan yang dilakukan konsumen, setelah mempertimbangkan berbagai informasi yang mendukung pengambilan keputusan.
2. Kebiasaan dalam membeli produk / jasa, merupakan pengalaman orang terdekat (orang tua, saudara) dalam menggunakan suatu produk / jasa.
3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain, merupakan penyampaian informasi yang positif kepada orang lain, agar tertarik untuk melakukan pembelian.
4. Melakukan pembelian ulang, merupakan pembelian yang berkesinambungan, setelah konsumen merasakan kenyamanan atas produk atau jasa yang diterima.

Semoga artikel Nurul Huda ini dapat memberikan manfaat, dan jangan lupa share ke media sosial ya! supaya sahabat kita yang lain juga mengetahuinya. Terima kasih

Diperbolehkan bagi anda yang ingin menyalin artikel yang ada diblog ini, dengan syarat mencantumkan sumbernya berupa link aktif yang merujuk pada konten aslinya. Blog anda tidak akan dihapus, deindex dan adsense anda tidak akan menerima keluhan hak cipta dari saya.

Referensi:
Basu Swastha dan Irawan, 2006, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta
Kotler, P. Keller, K.L. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi-12, Jilid 2. Jakarta: Indeks
Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Tjiptono, F. 2009. Strategi Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi

“, “datePublished”: ” T23:03:00+07:00″, “dateModified”: ” T23:03:41+07:00″, “image”: { “@type”: “ImageObject”, “url”: “/img/a/AVvXsEjYa4K86jrXlkIogM8QMCl0ZKdiwbE6M6QKWFCuIgP4CLJmjCif1HZWIzhqwl8od91jXgPavnDwns9UGonyWcsgZARWl5od4sslsUak4fQdnEUFCwzj3m3Cn1Vd4VlLqd_UVYBLm8ilJttQN4bwogt7w9SjfOIJkS7HmBwAZnTp1AcyWq-fJBytoM7a-g\u003dw1200-h630-p-k-no-nu”, “height”: 630, “width”: 1200 }, “publisher”: { “@type”: “Organization”, “name”: “Nurul Huda”, “logo”: { “@type”: “ImageObject”, “url”: “/img/a/AVvXsEjEe68s0Sv77UFOXZWrIQtgodyXHlMTbzZYB5Z0KxICqbBKH8mbU5I6SuK3PSzxxQWSd_eVi98mPEmEG2DwrRV-RSV1VwBl1OWoqtV7jh7oQn37a5SiseVEYEakDd1YVf_xyMOiKz4PQDIN9_k2BMoaXs7n6sbbivufmSFkhYD7BWzWiA8vUmEIf3kx2A”, “width”: 297, “height”: 45 } }, “author”: { “@type”: “Person”, “name”: “Nurul Huda”, “url”: “/profile/ “, “image”: “//3.bp.blogspot.com/-DjlvHDStfIs/XpNRdtev2SI/AAAAAAAAC0Q/sUucG1NqdoUZmzHZtvOnrpTVASihwUaxgCK4BGAYYCw/s113-pf/Profile1.png” } }Pendapatku yang benar tapi bisa jadi salah dan pendapat selainku itu salah tapi bisa jadi benar.