Blog

Cara Membuat Mind Mapping Dalam 9 Langkah Beserta Contohnya

Mind map merupakan suatu metode yang bagus untuk membuat, memahami, dan mempresentasikan suatu ide.

Skema mind map nya seperti sebuah pohon. Batang utama merupakan tema besar, sedangkan cabang dan ranting menginterpretasikan detail-detailnya.

Mind mapping sangat berguna bagi banyak kalangan. Bagi mahasiswa, metode ini bisa membantu proses belajar. Bagi pekerja, hal ini bisa membantu merumuskan ide, merancang strategi, dll.

Untuk Anda yang belum tahu cara membuat mind mapping, artikel ini bisa jadi panduan untuk Anda.

Apa itu Mind Mapping? Mengapa Harus Menggunakannya?
Sebelum membahas cara membuat mind mapping, mari kenalan dulu dengan apa itu mind mapping.

Mind mapping adalah suatu metode untuk memetakan informasi ke dalam suatu diagram khusus. Visualisasinya kurang lebih akan seperti ini:

Sumber: mindmeister.comMengapa harus membuat mind mapping?

Mind mapping sangat bagus untuk membuat, memahami, dan mempresentasikan suatu ide atau topik.

Manfaat mind mapping cukup beragam dan bisa mencakup berbagai kalangan.

Di dunia pendidikan, hal ini kerap digunakan untuk menunjang pembelajaran. Berdasarkan penelitian, belajar dengan metode ini bisa meningkatkan daya ingat hingga 78%.

Di dunia kerja, proses brainstorming akan jadi semakin efektif ketika mengadaptasi metode ini.

Bagi pekerja kreatif, hal ini bahkan sudah jadi suatu kelaziman. Misalnya seorang penulis skenario film. Ketika merumuskan tiap-tiap karakter, akan lebih mudah jika menggunakan metode ini.

Untuk Anda yang menjalankan bisnis kecil-kecilan pun, metode ini masih bisa Anda manfaatkan. Misalnya untuk merumuskan strategi pemasaran digital, mengembangkan produk, atau lainnya.

Nah, Anda sudah tahu beberapa manfaat mind mapping. Mempelajari cara membuat mind mapping tidak akan sia-sia. Selanjutnya, mari langsung bahas tahapan pembuatannya.

Langkah-langkah Membuat Mind Mapping
Langkah 1 — Mempelajari Konsep Mind Mapping
Anda sudah tahu pengertian mind mapping dari ulasan di atas. Tapi apakah Anda sudah paham konsep dasarnya?

Akan sulit untuk membuat mind map jika Anda belum paham konsep dasarnya.

Ada beberapa kunci yang bisa Anda jadikan pegangan, antara lain:

* Visual — Hal ini menonjolkan visual. Maka dari itu, gunakan kata-kata seperlunya pada setiap elemen. Tuliskan saja kata-kata kuncinya.
* Berawal dari pusat — Pada saat membuat mind mapping, pastikan untuk memulainya dari ide besarnya dulu. Ide besar itu akan jadi pusat.
* Bersifat hirarkis — Mind map itu ibarat pohon. Ide besar akan jadi batang utama. Setelah itu setiap ide turunannya akan terbelah menjadi cabang besar, cabang kecil, hingga ranting.
* Banyak koneksi — Mind map tidak bersifat kaku. Ada banyak kemungkinan untuk mengkoneksikan tiap elemen. Bahkan mengkoneksikan bagian yang berbeda.

Setelah memahami konsep kunci ini, setidaknya Anda jadi lebih paham dengan apa yang akan Anda lakukan.

Sekarang bukan jamannya lagi membuat mind mapping dengan kertas dan pena. Bakal boros kertas jika poin-poinnya berkembang semakin banyak.

Belum lagi jika ada yang salah, repot buat hapus atau revisi.

Sudah ada banyak aplikasi mind mapping, kenapa tidak dimanfaatkan.

Sumber: lucidchart.com Sebelumnya, kami sudah merangkum beberapa aplikasi mind mapping gratis yang cukup bagus. Misalnya, Coogle, Mindly, Mindup, Ayoa, dll.

Anda bisa menginvestasikan sedikit waktu untuk mencoba dulu beberapa aplikasinya. Setelah itu, pilih aplikasi yang paling cocok dengan kebutuhan Anda.

Langkah 3 — Merumuskan Tujuan
Memahami tujuan Anda dalam merancang mind map itu sangat penting.

Coba rumuskan dulu apa tujuan Anda. Apakah itu untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi opsi, membuat alur proses, membuat perencanaan, merancang strategi, mengorganisir informasi, dll.

Setiap tujuan membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda.

Misalnya Anda ingin membuat alur proses transaksi konsumen.

Sumber: mindmeister.comMind map nya bisa Anda buat berbentuk linier, dengan pendekatannya seperti membuat flowchart.

Langkah 4 — Menetapkan Tema Besar
Di langkah pertama sudah kami singgung bahwa mind mapping harus Anda awali dari tema besar dulu. Itu akan jadi pusat dari peta yang akan Anda buat.

Tetapkan dulu tema besarnya. Setelah itu, tuliskan di draft. Buatlah itu lebih menonjol, jadi Anda tidak kehilangan fokus.

Dalam draft peta, Anda hanya perlu menuliskan kata kuncinya. Namun, Anda bisa membuat narasi deskriptif mengenai tema besar itu, sebagai catatan tambahan.

Sumber: mindmeister.comFungsinya adalah sebagai acuan pada saat Anda membuat percabangan ide.

Langkah 5 — Membuat Cabang Utama
Tema besar sudah Anda tetapkan. Selanjutnya adalah membuat cabang utama.

Kita ambil saja contoh di atas. Dari tema besar “Design Thinking” ada beberapa ide turunan yang bisa diambil, misalnya: Empathize, Define, Ideate, Prototype, Test.

Pada contoh tersebut, setiap cabang utama memiliki nomor. Pasalnya, secara konteks, mind map tersebut membentuk suatu alur.

Langkah 6 — Membuat Detail dari Cabang Utama
Setelah cabang utama terbentuk, Anda bisa membuat lebih banyak detail dari tiap-tiap cabang.

Misalnya pada cabang Empathize. Anda menambahkan detail seperti Learn about the audience, observe & interview, listen, dan ask questions.

Dari detail tersebut, sudah mulai tergambar, tindakan apa yang harus Anda kerjakan.

Ulangi proses ini hingga setiap cabang utama memiliki detailnya masing-masing.

Langkah 7 — Membuat Lebih Banyak Detail
Jangan puas hanya sampai level ketiga. Detail dari cabang utama masih bisa Anda gali lagi. Anda bisa terus menggali tingkat detailnya hingga mendapatkan informasi di level yang paling spesifik.

Hentikan saat Anda sudah cukup mendapatkan detail.

Misalnya pada contoh di atas, Anda masih bisa menambahkan detail di cabang “Listen”.

Tuliskan hal apa yang perlu Anda lakukan untuk bisa mendengar pendapat dari audiens. Contohnya, riset komentar audiens.

Langkah 8 — Cari Lebih Banyak Koneksi
Coba perhatikan setiap elemen yang sudah Anda masukan dalam mind map.

Dalam beberapa kasus, akan ada koneksi yang bisa terhubung ke bagian lain dari mind map.

Sayangnya pada contoh di atas tidak memunculkan koneksi lintas bagian.

Supaya Anda memiliki gambaran, lihatlah contoh berikut.

Sumber: mindmeister.comAnda bisa melihat adanya koneksi lintas bagian yang menghubungkan “Company Culture” dengan “Policies & Procedure”.

Langkah 9 — Gunakan Mind Map Sesuai Tujuan
Kini Anda sudah memiliki mind map secara utuh.

Lalu apa selanjutnya?

Tentu saja Anda bisa menggunakannya sesuai tujuan yang tadi sudah Anda tetapkan.

Mind map bisa memenuhi fungsionalnya jika tujuan Anda berhasil terpenuhi. Atau setidaknya bisa membawa Anda “bergerak”.

Jika belum bisa, cobalah kembangkan lagi. Siapa tahu Anda masih membutuhkan detail-detail tambahan.

Apabila masih tidak bisa, sepertinya masalahnya ada pada diri Anda sendiri.

Mind mapping bisa Anda aplikasikan untuk berbagai kebutuhan. Baik itu untuk belajar maupun menunjang pekerjaan. Menguasai cara membuat mind mapping akan memudahkan Anda dalam banyak situasi.

Sebagai pemula, setidaknya ada 9 tahapan yang harus Anda lalui untuk membuat mind map, antara lain:

* Memahami konsep mind mapping,
* Memilih tools untuk membuat mind map,
* Merumuskan tujuan,
* Menetapkan tema besar,
* Membuat percabangan utama dari tema besar,
* Mengembangkan setiap percabangan dengan detail tambahan,
* Mengembangkan lebih banyak detail,
* Mengidentifikasi koneksi lintas bagian,
* Menggunakan mind map untuk memenuhi tujuan.

Penutup
Cara membuat mind mapping itu sebenarnya mudah. Semakin sering membuatnya Anda akan semakin natural dalam memanfaatkannya.

Sebenarnya, aplikasi mind mapping juga menyediakan banyak template yang bisa Anda modifikasi. Hal itu jadi semakin memudahkan dan mengefisienkan proses kerja Anda.

Semoga setelah membaca artikel ini, Anda mau mempraktekkannya.