Blog

Arti Pengertian Budaya KBBI Dengan Sinonim Antonim 2022

Dijelaskan sebelumnya bahwa budaya berkaitan dengan akal budi, pikiran, hingga adat istiadat dan kebiasaan manusia. Walau secara umum pengertian budaya bisa dikatakan cukup sederhana, kata ini juga punya arti mendalam yang penting untuk dipahami agar tidak salah memaknainya.

Salah satu alasannya adalah karena budaya sangat melekat dengan kehidupan dan keseharian seseorang atau kelompok masyarakat. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai beberapa arti dan pengertian budaya beserta konsep lain tentang kebudayaan!

Budaya Secara Etimologi
Apabila dilihat dari asal katanya, budaya diambil dari bahasa Sanskerta berbunyi buddhayah. Kata itu merupakan bentuk jamak dari buddhi yang artinya budi atau akal, berkaitan dengan buah pikiran dan akal budi manusia.

Dengan kata lain, budaya ialah hasil dari pemikiran manusia yang diwariskan turun-temurun dan secara tidak langsung memengaruhi pola pikir seseorang. Sesuai dengan konsep tersebut, budaya tidak serta merta dapat berubah.

Budaya dan Kebudayaan
Secara umum, pengertian budaya telah dijelaskan dalam buku bertajuk Human Communication: Konteks-Konteks Komunikasi (2005) dari Stewart L. Tubbs dan Sylvia G. Moss. Di dalamnya, budaya disebut sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Lebih dari itu, disebutkan pula bahwa budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit. Unsur-unsur tersebut di antaranya meliputi sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, serta karya seni.

Budaya dan kebudayaan memiliki arti dan pengertian yang saling berkaitan. Seperti sempat disinggung sebelumnya, keterkaitan pengertian di antara kedua kata ini dikarenakan kebudayaan merupakan salah satu kata turunan dari budaya.

Bedanya, budaya lebih mengarah pada pemikiran dan kebiasaan. Sementara kebudayaan ialah hasil dari kegiatan dan penciptaan akal manusia, serta keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dipakai sebagai pedoman tingkah laku.

Budaya dan Kebudayaan Menurut Para Ahli
Sejumlah ahli sosiologi dan antropologi Indonesia hingga dunia menjelaskan definisi yang berbeda terkait budaya dan kebudayaan. Simak keterangan berikut untuk mengetahui informasi lengkapnya!

a. Koentjaraningrat
Koentjaraningrat mengartikan budaya dengan menjadikan kata bahasa Inggris berbunyi colere sebagai acuan. Colere yang kemudian menjadi culture didefinisikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Selanjutnya, antropolog Indonesia ini memberi pengertian bahwa budaya adalah sebuah sistem gagasan dan rasa, sebuah tindakan, serta karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupannya yang bermasyarakat.

b. William H. Haviland
Berbeda dengan Koentjaraningrat, William Haviland memaknai budaya sebagai seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat. Oleh karenanya, tiap-tiap anggota masyarakat harus mematuhi dan menjalankan norma-norma tersebut.

c. Soerjono Soekanto
Pengertian kebudayaan menurut sosiolog Soerjono Soekanto, yaitu sesuatu yang mencakup semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

d. Andreas Eppink
Andreas Eppink berpendapat, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, ditambah segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

e. Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi
Dalam hal ini, dua sosiolog Indonesia, yaitu Selo Soemardjan dan Soelaeman Somardi sependapat perihal pengertian budaya. Keduanya merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

f. E.B. Taylor
Sosiolog asal Inggris bernama E.B Taylor mendefinisikan budaya sebagai sesuatu yang kompleks, yang mencakup pengetahuan kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lainnya yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

g. Ki Hajar Dewantara
Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara juga memiliki pendapat terkait arti dari kebudayaan. Menurutnya, kebudayaan ialah buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan terhadap pengaruh zaman dan alam.

h. Ralph Linton
Sosok yang satu ini dikenal sebagai antropolog kenamaan abad ke-20 dari Amerika. Ralph Linton mendefinisikan budaya sebagai susunan perilaku yang dipelajari dan hasil perilaku yang komponennya dibagi dan ditularkan oleh anggota masyarakat tertentu.

i. Sarmidi Mangunsarkoro
Berikutnya adalah pengertian kebudayaan menurut pendapat Sarmidi Mangunsarkoro. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia yang menjabat pada 1949–1950 ini menyebut bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang merupakan hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.

j. Edward Spranger
Ada pun Edward Spranger, seorang filsuf dan psikolog asal Jerman, menuturkan kebudayaan sebagai segala bentuk atau ekspresi dari kehidupan batin masyarakat. Spranger juga membagi nilai kebudayaan menjadi lima, yaitu pengetahuan, kemasyarakatan, ekonomi, agama, keindahan, dan kesusilaan.

Unsur-Unsur Budaya
Sama halnya dengan konsep pengertiannya, unsur-unsur atau komponen budaya juga mempunyai klasifikasi berbeda menurut beberapa ahli. Beberapa unsur budaya yang perlu diketahui menurut sejumlah ahli antara lain sebagai berikut:

a. Unsur Budaya Menurut Koentjaraningrat
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian
6. Sistem religi
7. Kesenian

b. Unsur Budaya Menurut Melville J. Herskovits
1. Keluarga
2. Sistem ekonomi
3. Alat-alat teknologi
4. Kekuasaan politik

c. Unsur Budaya Menurut Cateora
1. Bahasa
2. Kebudayaan material, yaitu mencakup semua ciptaan masyarakat yang konkret (nyata). Contohnya: perhiasan, senjata, gedung, televisi, stadion, dan barang-barang lain yang dapat dilihat maupun disentuh.
3. Kebudayaan nonmaterial, yaitu ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi. Contohnya: dongeng, cerita rakyat, lagu, tarian tradisional, dan sebagainya.
4. Lembaga sosial
5. Sistem kepercayaan
6. Estetika, ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan kesenian yang bersifat kedaerahan. Contohnya: budaya peletakan janur kuning di dekat tempat diadakannya acara pernikahan.

Contoh Wujud Budaya
Dari unsur-unsur di atas, wujud kebudayaan terbagi lagi ke dalam beberapa kategori menurut ahli-ahli antropologi dan sosiologi yang berbeda pula. Untuk mengetahui informasi secara mendetail, berikut penjelasannya:

a. Wujud Budaya Menurut Koentjaraningrat
1. Berupa sistem budaya yang bersifat abstrak, yaitu berkaitan dengan ide atau gagasan, nilai-nilai, dan norma-norma yang mengikat pada masyarakat pendukungnya.
2. Berupa sistem sosial, yaitu keseluruhan aktivitas dan tindakan manusia yang berpola dalam masyarakat pendukungnya.
3. Kebudayaan fisik, yaitu yang bersifat konkret karena berkaitan dengan aktivitas manusia yang tidak hanya dapat dilihat, tetapi juga diraba dan dirasakan.

b. Wujud Budaya Menurut J.J. Hoenigman
1. Gagasan
Kebudayaan dalam wujud gagasan sama halnya dengan ide, nilai-nila, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak. Wujud kebudayaan ini ada dalam pemikiran warga masyarakat. Kendati bersifat abstrak, gagasan masyarakat ini bisa saja menjadi bentuk yang dapat disentuh jika dituangkan dalam tulisan atau buku-buku hasil karangan.

2. Tindakan
Wujud kebudayaan berupa tindakan misalnya tampak pada interaksi antar manusia, di mana individu melakukan kontak dan bergaul dengan individu lain menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat atau tata kelakuan. Tindakan sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dapat diamati, dan bisa didokumentasikan.

3. Karya (Artefak)
Artefak berbentuk kebudayaan fisik yang merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia berupa benda maupun sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, dan didokumentasikan.

Karakteristik Kebudayaan
Kebudayaan memiliki ciri khas tertentu yang membantu pengenalan suatu keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat melalui proses pembelajaran. Berikut beberapa karakteristik kebudayaan secara umum:

a. Bersifat Adaptif
Maksudnya, kebudayaan mempunyai kemampuan menyesuaikan dengan keadaan yang ada dalam masyarakat. Terkadang, hal ini dipengaruhi nilai-nilai budaya yang fleksibel dan terbuka.

Kebudayaan dapat memiliki sifat adaptif yang tinggi maupun rendah. Kebudayaan dengan sifat adaptif yang tinggi cenderung dimiliki masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan.

b. Dinamis
Kebudayaan bersifat dinamis, dapat berubah dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini bisa saja dipengaruhi beberapa faktor dari dalam maupun luar.

Faktor dari dalam, yakni adanya perubahan pola pikir dan perilaku dalam masyarakat. Sedangkan faktor dari luar, misalnya karena masuknya pengaruh budaya asing yang kemudian terakulturasi dengan kebudayaan daerah.

c. Diwariskan
Karakteristik yang satu ini tidak boleh dilewatkan ketika membahas mengenai arti dan pengertian budaya. Bahwasanya, budaya ialah sesuatu yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Kebudayaan masyarakat yang ada sekarang ini ialah warisan dari para leluhur di masa lalu. Senada dengan itu, kebudayaan yang ada saat ini pun dapat diturunkan untuk generasi mendatang.

d. Dapat Dipelajari
Suatu kebudayaan bisa dipelajari lewat terjadinya proses interaksi sosial, atau dapat disebut dengan sosialisasi. Melalui proses sosialisasi, nilai-nilai kebudayaan disampaikan kepada masyarakat atau individu-individu yang merupakan anggota suatu kelompok masyarakat.

e. Hidup dan Berkembang di Masyarakat
Ciri khas lain yang dimiliki suatu budaya, yaitu kebudayaan lahir, hidup, dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya, anggota masyarakat menjadi pemilik bersama suatu kebudayaan.

Rasa kepemilikan bersama inilah yang ikut menentukan apakah kebudayaan mampu bersifat adaptif dan berkembang menyesuaikan zaman atau tidak.

Budaya/Kebudayaan di Indonesia
Pengertian dari budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, lokal, maupun asing yang telah ada di tanah air, bahkan sejak sebelum tahun 1945. Disebutkan pula, budaya Indonesia tidak hanya meliputi budaya asli masyarakat, tapi juga termasuk budaya pribumi yang mendapat pengaruh dari Eropa, Tionghoa, Arab, dan India.

Kebudayaan nasional di Indonesia tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Setiap daerah pun mempunyai ciri khas kebudayaan berbeda yang jika dikategorikan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi:

a. Aksara
Walau mengenal huruf Latin, di beberapa daerah di Indonesia masih banyak digunakan aksara tertentu untuk menuliskan bahasa daerah masing-masing.

Misalnya saja aksara Jawa untuk menuliskan bahasa Jawa, Bali (bahasa Bali), Jawi (bahasa Melayu), Batak (bahasa Batak), Kaganga (bahasa Rejang), Lampung (bahasa Lampung), Lontara (bahasa Bima, Bugis, Makassar, Luwu, dan Mandar), Pegon (bahasa Jawa dan Sunda), serta aksara Sunda untuk menuliskan bahasa Sunda.

b. Rumah Adat
1. Aceh: Rumoh Aceh dan Krong Bade
2. Sumatera Utara: Balai Batak Toba, Rumah Bolon, Omo Hada, Rumah Panggung, dan Siwaluh Jabu
3. Sumatera Barat: Rumah Gadang dan Uma
4. Riau: Selaso Jatuh Kembar, Lontiok, dan Rumah Belah Bubung
5. Jambi: Rumah Panggung dan Betiang
6. Bangka Belitung: Rumah Rakit
7. Bengkulu: Rumah Bubungan Lima
8. Sumatera Selatan: Rumah Limas dan Rumah Ulu
9. Lampung: Nuwo Sesat
10. Jakarta: Rumah Kebaya dan Rumah Gudang
11. Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan
12. Jawa Tengah dan Jawa Timur: Joglo
13. Madura: Tanean Lanjhang
14. Yogyakarta: Bangsal Kencono
15. Bali: Gapura Candi Bentar
16. Nusa Tenggara Barat: Rumah Dalam Loka Samawa
17. Nusa Tenggara Timur: Lopo, Sao Ata Mosa Lakitana, Rumah Musalaki
18. Kalimantan Barat: Rumah Panjang
19. Kalimantan Selatan: Rumah Banjar
20. Kalimantan Tengah: Rumah Betang
21. Kalimantan Timur: Rumah Lamin
22. Kalimantan Utara: Rumah Baloy
23. Sulawesi Selatan: Bola Soba, Balla Lompoa, Tongkonan
24. Sulawesi Tenggara: Istana Buton dan Laikas
25. Sulawesi Utara: Rumah Bolaang Mongondow
26. Sulawesi Tengah: Souraja dan Rumah Tambi
27. Gorontalo: Bandayo Po Boide dan Dulohupa
28. Maluku: Baileo
29. Maluku Utara: Sasadu
30. Papua: Honai
31. Papua Barat: Kambik, Rumsram, Jew, Harit, dan Kun

c. Pakaian Adat
1. Ulee Balang: Aceh
2. Pakaian adat Melayu: Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi
3. Batik, Kebaya, dan Beskap: Jawa
4. Pakaian Minang: Sumatera Barat
5. Ulos: Sumatera Utara
6. Baju Koko: Jakarta
7. Koteka: Papua
8. Kemben: Jawa dan Bali
9. Kain Tenun: Nusa Tenggara
10. Songket: Sumatera Selatan
11. Baju Bodo: Bugis
12. Sarung Samarinda: Kalimantan Timur
13. Laung dan Sasaringan: Kalimantan Selatan
14. King Burai: Kalimantan Barat
15. Tapis: Lampung
16. Kain Cual: Bangka Belitung

d. Kesenian dan Upacara Adat
Berbagai kesenian yang ada di daerah-daerah di Indonesia pun beragam jenisnya. Kesenian itu meliputi lagu, tari-tarian, alat-alat musik tradisional, kesusastraan, seni pertunjukkan, seni pahat, seni lukis, dan masih banyak lagi.

Adapun untuk upacara adat, setiap daerah di tanah air mempunyai tradisi tersendiri. Upacara adat biasanya dilakukan untuk acara-acara khusus yang melibatkan banyak orang, seperti pernikahan, pemakaman, kelahiran, serta hajatan-hajatan tertentu.