Blog

50 PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI DAN DAFTAR PUSTAKA

Infografis : 50 pengertian pendidikan menurut para ahli disertai daftar isi, referensi, catatan kaki dan daftar pustakanya50 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Dan Referensi-nya/Daftar Pustakanya Terlengkap- Dalam artikel ini secara khusus membahas atau menjawab seputar pertanyaan: pengertian pendidikan menurut para ahli dan sumber bukunya atau referensinya, atau pengertian pendidikan menurut para ahli beserta daftar pustaka-nya, definisi pendidikan menurut para ahli. Sedangkan pengertian/definisi pendidikan secara umum, pengertian pendidikan menurut wikipedia, pengertian pendidikan menurut uu, pengertian pendidikan menurut kbbi, teori-teori pendidikan secara umum, pengertian pendidikan islam menurut para ahli, dan makalah pengertian pendidikan menurut para ahli akan diulas dalam artikel lain pada kesempatan lain pula.

Pendidikan adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan kita. Karena itu, pendidikan menjadi prioritas setiap orang (manusia), siapapun dia dan apapun latar belakangnya. Secara fitrah (kodrati), pendidikan adalah bagian yang melekat atau tidak terpisahkan dari setiap insan.

Definisi Pendidikan Menurut Para Ahli
Lantas, apa pengertian, definisi atau konsep pendidikan menurut para ahli? Seperti apa persamaan dan perbedaan konsep pendidikan menurut para ahli? Dan apa referensi-nya? Untuk diketahui, secara umum (menurut hemat penulis), setidaknya terdapat 2 pandangan besar tentang sejak kapan pendidikan diperoleh manusia? Apakah sejak ia dilahirkan ataukah sebelum ia dilahirkan? Perdebatan ini sebenarnya sudah terjadi dikalangan para filsuf pendidikan, sejak zaman klasik, modern hingga postmodern saat ini. Pertama, sebagian para ahli pendidikan meyakini, bahwa manusia telah mendapatkan pendidikan pertamanya, sebelum ia dilahirkan di dunia. Yang kedua, sebagian lain umumnya, berpendapat bahwa manusia barulah mendapat pendidikan pada saat ia dilahirkan. Tentu saja para ahli tersebut memiliki sumber dan referensi masing-masing. Karena saking panjangnya, Saya sarankan Anda untuk BOOKMARKS (SIMBOL BINTANG DI-BROWSER ANDA) artikel ini, biar bisa dibaca walaupun sedang offline. Saya juga sudah menambahkan Daftar Isi (Sitemap) termasuk catatan kaki (Footnote), jadi bisa di-Klik Otomatis akan Menuju (mengarah) ke Sumber Tujuan. Mirip-mirip Wikipedia laaah.. hehe. Silahkan dicoba kalau ga percaya. Kembali ke Laptop, Simak dibawah ini ulasan lengkapnya !

> Pendidikan adalah perang terhadap kedunguan.[1]
_______________________________________________________________________

_______________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu sarana yang digunakan untuk mencari kebenaran. Sedangkan metode-nya adalah dialektika.[2]
_________________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan. Menurut Plato pendidikan direncanakan dan di-program menjadi tiga tahap dengan tingkat usia, tahap pertama adalah pendidikan yang diberikan kepada murid hingga sampai dua puluh tahun; dan tahap kedua, dari usia dua puluh tahun sampai tiga puluh tahun; sedangkan tahap ketiga, dari tiga puluh tahun sampai usia empat puluh tahun.[3]
________________________________________________________________________

> Education is a function of the State, and is conducted, primarily at least, for the ends of the State. State – highest social institution which secures the highest goal or happiness of man. Education is preparation for some worthy activity.[4]
Education should be guided by legislation to make it correspond with the results of psychological analysis, and follow the gradual development of the bodily and mental faculties.[5]
> Artinya : Pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara, dan dilakukan, terutama setidaknya, untuk tujuan Negara itu sendiri. Negara adalah institusi sosial tertinggi yang mengamankan tujuan tertinggi atau kebahagiaan manusia. Pendidikan adalah persiapan/bekal untuk beberapa aktivitas/pekerjaan yang layak. Pendidikan semestinya dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai (koresponden) dengan hasil analisis psikologis, dan mengikuti perkembangan secara bertahap, baik secara fisik (lahiriah) maupun mental (batiniah/jiwa).
________________________________________________________________________

> Pendidikan lahir untuk memahami manusia, namun tujuan ini berdampak terbalik, yang dengan-nya mengarahkan manusia untuk mengetahui wujud Tuhan dan mengenal Allah swt, atau yang dikenal dengan nama ru’yah kauniyah tauhidiyah (pandangan-pandangan tauhid). Pendidikan mesti mengantarkan manusia tidak hanya pada sisi materi (lahiriah), tetapi juga kebahagiaan hakiki (batiniah).[6]
________________________________________________________________________

> Pendidikan merupakan daya budaya yang mempengaruhi kehidupan perorangan maupun kelompok masyarakat untuk membentuk manusia mukmin sejati atau yang biasa disebut dengan insan kamil .[7]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah proses yang sangat penting didalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan, setiap manusia belajar seluruh hal yang belum mereka ketahui. Bahkan dengan pendidikan, seorang manusia dapat menguasai dunia dan tidak terikat lagi oleh batas-batas yang membatasi dirinya. Pendidikan melahirkan seorang yang berilmu, yang dapat menjadi khalifah Allah di bumi ini.[8]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia dan dapat merubah segala sesuatu.[9]
________________________________________________________________________

> Pendidikan merupakan proses me-manusia-kan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna.[10]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah proses untuk membentuk perkembangan anak dan membiasakan kebiasaan yang baik dan sifat-sifat yang baik menjadi faktor utama guna mencapai kebahagiaan anak, oleh karena itu orang yang ditiru hendaklah menjadi pemimpin yang baik, contoh yang bagus dan ber-akhlak hingga tidak meninggalkan kesan buruk dalam jiwa anak yang meniru-nya.[11]
________________________________________________________________________

> Pendidikan melahirkan keyakinan diri, keyakinan diri melahirkan harapan, dan harapan melahirkan perdamaian.[12]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.[13]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.[14]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang ter-organisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.[15]
________________________________________________________________________

> Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam me-manusia-kan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.[16]
________________________________________________________________________

> Pendidikan ialah usaha untuk mengembalikan fungsi pendidikan sebagai alat yang membebaskan manusia dari berbagai bentuk penindasan dan ke-tertindas-an. pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan dirinya sendiri.[17]
________________________________________________________________________

> Pendidikan merupakan suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbentuk dengan sangat unggul.[18]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah serangkaian kegiatan berkomunikasi yang bertujuan supaya manusia dewasa atau pendidik dengan peserta didik saling ber-tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan pada perkembangan anak dengan utuh.[19]
________________________________________________________________________

> Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.[20]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.[21]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah sebuah penemuan progresif dari kebodohan diri sendiri.[22]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah upaya untuk mengganti pikiran yang kosong menjadi pikiran yang terbuka.[23]
________________________________________________________________________

> Pendidikan ialah sesuatu yang tersisa setelah seseorang melupakan apa yang ia pelajari di sekolah.[24]
________________________________________________________________________

> Pendidikan meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia kepada tingkat kesempurnaan.[25]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.[26]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah menyiapkan seseorang agar dapat menikmati kehidupan yang bahagia. Pendidikan membuat manusia menjadi selaras dengan lingkungannya.[27]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila.[28]
________________________________________________________________________

> Pendidikan ditafsirkan dengan makna untuk mempertahankan manusia dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah, dan merupakan suatu harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil, serta untuk memperluas, men-intensif-kan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada di-sekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar.[29]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi (eternal) bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan sebagaimana diwujudkan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia itu sendiri.[30]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.[31]
________________________________________________________________________

> Pendidikan merupakan salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan.[32]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu kombinasi dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.[33]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahir maupun batiniah.[34]
________________________________________________________________________

> Pendidikan merupakan suatu proses yang arah tujuannya untuk mengubah tabiat manusia atau peserta didik (murid).[35]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu proses pembentukan hati nurani manusia.[36]
________________________________________________________________________

> Pendidikan baik formal maupun informal diarahkan untuk men-transmisi-kan satu generasi ke generasi berikutnya yang terakumulasi dalam kearifan dan pengetahuan dari masyarakat dan untuk mempersiapkan kaum muda untuk mengurus masa depan mereka di masyarakat dan peran aktif mereka dalam pembangunan.[37]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus (continue) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya.[38]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santapan akal dan rohani.[39]
________________________________________________________________________

> Darmaningtyas mendefinisikan pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik.[40]
________________________________________________________________________

> Menurut Dia, pendidikan adalah suatu perbuatan atau proses untuk memperoleh sebuah pengetahuan.[41]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung, baik dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah sepanjang hidup, untuk mempersiapkan peserta didik (murid) agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk masa yang akan datang.[42]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.[43]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka.[44]
________________________________________________________________________

> Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.[45]
________________________________________________________________________

> Pendidikan dalam bahasa Arab adalah tarbiyah, arti tarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam mengurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.[46]
________________________________________________________________________

> Pendidikan memiliki fungsi yang luas yaitu sebagai pengayom dan pen-ubah kehidupan suatu masyarakat jadi lebih baik dan membimbing masyarakat yang baru supaya mengenal tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Jadi pendidikan adalah sebuah proses yang lebih luas dari sekedar periode pendidikan di sekolah.[47]
________________________________________________________________________

> Sir Godfrey Thomson (1993) lebih concern dengan pendekatan psikologi dan psikometri dalam memandang pendidikan. Bagi-nya pendidikan perlu mengedepankan sisi psikologis atau psikologi pendidikan. Ia berkata: “secara khusus, psikologi telah membenahi pendidikan yang membuat individu yang sebenarnya dan bukan rata-rata atau individu yang unik. Pendidikan harus melihat tujuan dan tujuan, bukan hanya pada metode dan sarana.” [48]
________________________________________________________________________

dan Miskawah[50] memiliki kesamaan tentang Pendidikan. Menurut mereka, pendidikan adalah hal yang memungkinkan manusia mencapai kesempurnaan yang tepat untuk sifat mereka.________________________________________________________________________

> Ibnu Khaldun menekankan pentingnya prinsip pendekatan progresif dalam pendidikan. Dia menyarankan para guru untuk memulai materi dari yang paling mudah (sederhana) menuju hal yang paling sulit, bukan sebaliknya. Lebih jauh, bahwa pendidikan secara lahiriah (ilmu empirisme) tidak boleh dipisahkan dari pengembangan bakat mental (jiwa) yang diperlukan untuk pengetahuan. Keduanya harus di-asimilasi-kan. Seperti yang dia tunjukkan: “Pada awalnya peserta didik (murid) benar-benar tidak mampu memahami apa pun, kecuali untuk beberapa poin saja, dalam hal apapun, mereka hanya memahami dengan cara perkiraan dan ringkasan. Ketika mereka dijelaskan dengan contoh yang diambil dari pengalaman sensorik (pengalaman sehari-hari). Hal itu kemudian membuat kesiapan siswa secara bertahap berkembang: materi atau subjek pembahasan menjadi lebih mudah dicerna dengan setiap pengulangan, dan karenanya pemikiran peserta didik kemudian berkembang dari pengetahuan perkiraan ke asimilasi yang lebih dalam “[51]
.________________________________________________________________________

Pengertian Pendidikan Menurut Mahatma Gandhi
> “Yang saya maksudkan dengan pendidikan ialah menampilkan sifat-sifat terbaik secara menyeluruh yang ada dalam kepribadian seseorang anak atau manusia, yaitu tubuh, akal, dan jiwa. Kepandaian membaca dan menulis bukan merupakan tujuan akhir, bahkan bukan juga tujuan awal dari pendidikan. Melek aksara hanyalah merupakan salah satu sarana untuk memungkinkan pendidikan seorang pria atau wanita. Kepandaian membaca dan menulis, bukan merupakan pendidikan. Maka saya lebih setuju bila pendidikan seorang anak dinilai dengan mengajar suatu cabang kerajinan tangan dan memungkinkan murid itu menghasilkan barang dari saat awal pendidikannya,” [52]
________________________________________________________________________

Berdasarkan pengertian-pengertian atau definisi-definisi dari para ahli tentang pendidikan tersebut, maka penulis menyimpulkan :

1. Pendidikan adalah upaya untuk me-manusia-kan manusia.
2. Pendidikan dilakukan bukan saja lewat bangku formal, akan tetapi juga melalui bangku non-formal
3. Penulis menilai, adanya sebagian perbedaan mendasar dari para ahli diatas tentang apa pengertian atau definisi dari pendidikan. Sejak kapan pendidikan diperoleh manusia? Apakah sejak ia dilahirkan atau sebelum ia dilahirkan? Menurut hemat penulis, hal itu disebabkan oleh perbedaan dalam kerangka filsafat pendidikan masing-masing, yakni perbedaan standar pengetahuan/pemikiran (epitemologi), segmen ontologis dan aksiologis-nya. Sebagian besar para ahli pendidikan Barat lebih condong dengan standar pengetahuan (epistemologi) empirisme dan sebagiannya bertumpu pada rasionalisme murni, yang kedua-duanya menggunakan segmen ontologis “materialisme”. Tentu saja akan sangat berbeda secara aksiologis (praksis), dengan pandangan para ahli/filsuf pendidikan timur yang lebih menyesuaikan pada subjek dan objek pendidikan itu sendiri. Dalam tradisi pendidikan filsafat timur, jika pendidikan tentang ilmu pasti atau ilmu lahiriah (seperti fisika, kimia dan lain-lain) yang menjadi objek dan subjek penelitiannya, maka standar epistemologi-nya menggunakan empirisme (berdasarkan pada pengalaman inderawi/eksperimental). Namun jika ilmu yang dikaji adalah ilmu metafisik (seperti logika, matematika dan lain-lain) maka yang digunakan lebih dominan ke epistemologi rasionalisme (berdasarkan pada akal). Selain itu, para ahli/filsuf pendidikan barat meyakini bahwa pendidikan diperoleh manusia nanti ketika ia dilahirkan. Sedangkan bagi para filsuf/ahli pendidikan timur menilai bahwa justru sebaliknya, manusia telah mendapatkan pendidikan, bahkan sebelum ia dilahirkan di muka bumi, salah satu contohnya adalah ketika dimasa kehamilan seorang Ibu. Bagaimana orang tua (terutama Ibu) yang mendidik anaknya dengan melakukan komunikasi verbal, menyanyikan lagu atau membaca kepada bayi dalam kandungan dengan maksud mengajar/mendidik bayi mereka sebelum kelahirannya. Kondisi kebatinan seorang anak sangat dirasakan oleh Ibu-nya saat mengandung. Manakala seorang Ibu, (misalnya) mengidap stress atau penyakit, akan dikhawatirkan berdampak pada anak-nya. Dengan kata lain, seorang Ibu yang baik akan merawat dan mengatur dirinya dengan baik, karena Ia sadar bahwa itu sama artinya dengan mendidik dan mengajarkan anak (bayi) yang ia kandung tersebut. Bukankah demikian?

_______________________________________________________________________

[2] Perlu diketahui, bahwa Dialektika yang dimaksud oleh Sokrates ini berbeda dengan Dialektika ala Karl Marx. Dialektika berasal dari kata Yunani dialegestai yang berarti bercakap-cakap atau berdialog. Metode Sokrates dinamakan dialektika karena di dalamnya, dialog atau percakapan mempunyai peranan yang hakiki. Dalam suatu kutipan yang terkenal, Sokrates sendiri mengusulkan nama lain untuk menunjukkan metode-nya, yakni seni kebidanan atau dalam bahasa Yunani dinamai maieutike tekhne. Maksudnya seperti ibunya adalah seorang bidan, demikian Sokrates membidani jiwa-jiwa. Ia sendiri tidak menyampaikan pengetahuan tetapi dengan pertanyaan-pertanyaan, ia justru membedah pengetahuan yang terdapat dalam jiwa orang lain (K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani,Kanisius: 1999)
[3] Plato adalah Filsuf Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M. Ia adalah salah seorang murid dari Socrates.
[5] Aristoteles dikenal sebagai filsuf terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 SM-322 SM. Data tentang kelahiran Aristoteles dirujuk dilaman/GALLERY/Aristotle.html
[7] K.G. Saiyidain, Iqbal’s Educational Philosophy, Penerjemah : M.I. Soelaeman,(Bandung: CV. Diponegoro, 1981), hal. 90.
[8] Muhammad ‘Ammarah, Al-Imam Muhammad ‘Abduh, Al-Imam Muhammad ‘Abduh: Mujaddid al-Islam (Beirut: Al-Muassassah al-Islamiyyah li al-Dirasah wa al-Nasyr, 1981), h.207.
[11] Prof. Dr. Azyumardi Azra MA, Esei-esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam, PT. Logos Wacana Ilmu, Ciputat, 1999 hal.81
[12] Widyastini, 2004: 7-8
[13] Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, ( ). Maksud dari definisi Ki Hajar Dewantara, adalah pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya -Phylo Post.
[14] Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta, Hidakarya Agung) 70

[15] Good, Carter V, Dasar Konsep Pendidikan Moral, (Bandung, Alfabeta) 1977: Hal 1

[16] Driyarkara, dkk. (ed), Esai-Esai Pemikiran yang Terlibat. Penuh dalam Perjuangan Bangsanya, (Jakarta: Gramedia, 2006), Hal 269
[17] Paulo Freire adalah filsuf pendidikan asal negara Brazil. Selain yang disebutkan diatas, Paulo Freire juga mengatakan bahwa Pendidikan adalah jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama, adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, dimana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua, dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan – Paulo Freire dalam Siti Murtiningsih, Pendidikan Alat Perlawanan: Teori Pendidikan Radikal Paulo Freire, (Yogyakarta: Resist Book, 2004), hlm. 55
[18] Kepribadian yang dimaksud oleh Ahmad D. Marimba bermakna filosofis, yakni pribadi yang tidak sekedar pintar saja atau pandai secara akademis saja, namun juga baik secara karakter (MenurutPhylo Post)
[19] Zahara Idris, Dasar-Dasar Kependidikan, ( Bandung : Angkasa. T.th ). hlm. 11
[20] filsuf Inggris, .
[21] filsuf swiss, .

[22] Maksudnya : Pendidikan adalah sebuah proses yang dijalani oleh orang yang tidak tahu atau bodoh. Mereka yang belajar harus memahami dan menyadari bahwa dirinya tidak tahu. Ini seperti yang beliau sampaikan dalam sebuah perkataan

-Phylo Post.
[23] Secara sederhana dapat diartikan bahwa, pendidikan merupakan upaya untuk mengubah dari “tidak tahu” (kosong) menjadi “tahu” (memiliki isi) – Phylo Post.
[24] Dapat diartikan bahwa, pendidikan adalah pengetahuan atau pemahaman yang melekat di alam bawah sadar murid tentang apa yang Ia diajarkan oleh Gurunya -Phylo Post.
[25] filsuf Inggris, M
[26] filsuf Amerika Serikat, 1859 M M. John Dewei adalah salah satu filsuf yang menganut filsafat pendidikan empirisme (berdasarkan pengalaman) -Phylo Post.
[27] Filsuf Inggris, M
[28] Seorang ahli pendidikan Belanda ini juga menjelaskan pendidikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.

[29] Dalam Supriyatno, [30] Dalam kutipan asli-nya, Herman Harrel Horne mendefinisikan pendidikan sebagai “the eternal process of superior adjustment of the physically and mentally developed, free, conscious, human being to God as manifested n the intellectual, emotional, and volitional environment of man” (Horne, 1927, p. 285). Hasil translation dan dikutip dalam laman :/ce20/educators/protestant/herman_horne/

[31] Filsuf Prancis, M (

Setyamidjaja, Djoehana. 2002.Landasan Ilmu Pendidikan. Universitas Pakuan Bogor: Bogor)
[32] Dedi Supriadi, 1998 : 95
[34] Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin. Pendidikan (Cetakan Ke 5). Jakarta: Rineka Cipta. Solihatin, Etin Raharjo. 2007
[35] Frederick J. Mc Donald, seorang filsuf asal Amerika Serikat
[36] Dengan kata lain, pendidikan adalah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani. (Driyarkara, Driyarkara About Education, Canisius Foundation, Yogyakarta, 1950, hlm.74.)

[38] (Horne, 1927, p. 285). Hasil

translationdan dikutip dalam laman :/ce20/educators/protestant/herman_horne/
[39] Abdullah Ibnu Al-Muqafah adalah salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah)
[40] Darmaningtyas, Pendidikan Pada dan setelah Krisis ( Evaluasi Pendidikan di masa Krisis ),. Cet. I, Yogyakarta
[41] Mary McLeod Bethune, adalah seorang filsuf pendidikan perempuan asal Amerika Serikat (Lihat BukuMary Mcleod Bethune: Words of Wisdom)
[43] Prof. Dr. Iman Barnadib, salah satu dosen di fakultas filsafat Universitas Gajah Mada (UGM)

[44] (Warta Politeknik Negeri, )
[45] Dkk, S.A. Bratanatabuku Ilmu Pendidikan, 1991 : 69
[47] Lanjut, Theodore Brameld juga menjelaskan bahwa, pendidikan adalah sebuah proses belajar terus menerus dalam keseluruhan aktivitas sosial sehingga manusia tetap ada dan berkembang.
[49] Lihat khususnya Ara ‘ahl al-madina al-fadila [Pendapat dari Penduduk Kota Berbudi luhur ] dan Kitab tahsil as-sa’ada [ Kitab Peninggalan Kebahagiaan]. Profil al-Farabi termasuk dalam seri ‘100 Pemikir tentang Pendidikan’ ini. Seperti dikutip dalam laman web :/article/ibn-khalduns-concept-education-%E2%80%98muqaddima%E2%80%99#ftn7

[52] Mahatma Gandhi, 1968. Semua Manusia Bersaudara: Kehidupan dan Gagasan Mahatma Gandhi, sebagaimana diceritakan Sendiri, terjemahan. Kustiniyati Mochtar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 176.