Blog

4 Masalah Kesehatan Yang Bisa Menyebabkan Payudara Jadi Tidak Simetris

Ilustrasi Payudara. ©medicalnewstoday.com Merdeka.com – Perbedaan payudara wanita antara yang kanan dan kiri merupakan sebuah hal yang sesungguhnya normal terjadi. Kondisi payudara yang tidak simetris baik ukuran, bentuk, atau posisi ini bisa terjadi sejak seseorang lahir. Walau begitu, kondisi ini juga bisa dialami oleh seseorang ketika payudara mulai tumbuh pada saat pubertas.

“Berbeda itu normal dan hal ini lebih umum terjadi dibanding tidak (berbeda),” terang Dr. Sherry Ross, dokter kandungan dan seorang penulis dilansir dari Huffington Post.

Perbedaan payudara ini baik dalam ukuran, bentuk, posisi, atau posisi puting antara yang satu dengan yang lain merupakan hal yang umum terjadi.

“Semua bagian tubuh yang hadir secara berpasangan biasanya tidak akan akan serupa satu sama lain,” terang dr. Ross.

“Telinga, mata, payudara, dan labia biasanya cenderung sedikit berbeda baik dalam ukuran maupun bentuk. Hal ini sepenuhnya normal dan lebih umum terjadi dibanding sama persis,” sambungnya.

Walau begitu, sejumlah kondisi kesehatan bisa juga menjadi penyebab kondisi asimetris pada payudara ini. Dilansir dari Huffington Post, berikut sejumlah hal yang bisa mempengaruhi payudara.

Hiperplasia Atipikal dan Hipoplasia Payudara
Hiperplasia Atipikal

Berdasar Mayo Clinic, Hiperplasia atipikal merupakan kondisi pra-kanker yang bisa mempengaruhi sel payudara. Kondisi ini menyebabkan lebih banyak munculnya sel abnormal pada kelenjar susu. Kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya benjolan non kanker yang mempengaruhi penampilannya.

Kondisi ini bisa ditandai sebagai kondisi pra kanker dan perlu diwaspadi jika temui pada saat biopsi payudara. Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan operasi terutama ketika ditemukan pada saat dilakukan mammogram.

Hipoplasia Payudara

Istilah hipoplasia payudara merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika payudara tidak bertumbuh. Kondisi hipoplasia ini biasanya dikenali bukan karena ukuran payudara namun karena kondisi asimetris, bentuk, serta posisi payudara.

Hormon bisa menjadi penyebab utama kondisi ini, walau begitu tak menutup kemungkinan disebabkan oleh cedera serta kondisi kesehatan lain. Hal ini biasanya disebabkan oleh sindrom Poland, cacat lahir yang menyebabkan otot tidak berkembang pada satu bagian tubuh.

Juvenile Hypertrophy dan Skoliosis
Juvenile Hypertrophy

“Juvenile breast hypertrophy muncul ketika terjadi perkembangan jaringan payudara secara ekstrem selama enam bulan yang bisa terjadi baik pada satu atau kedua payudara,” terang Dr. Christine Greves, dokter kandungan dari Orlando Health Winnie Palmer Hospital for Women and Babies.

Kondisi ini kadang bisa membingungkan namun cukup aman dan tidak menyebabkan kanker. Ketika mengalami kondisi ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari cara mengatasinya.

Skoliosis

Skoliosis bisa menjadi salah satu hal yang menyebabkan terjadinya asimetri payudara. Kondisi ini bisa menyebabkan satu bagian payudara bisa tampak lebih besar dibanding sisi lainnya.

Secara umum, ketika seseorang menyadari bahwa dia mengalami asimetri payudara, penting untuk memeriksakannya ke dokter atau melakukan mammogram. pasalnya kondisi penyebabnya bisa beragam mulai dari yang cukup aman maupun yang bisa menyebabkan kanker. [RWP]

Baca juga:
Apakah Normal Jika Payudara Kiri dan Kanan Memiliki Ukuran Berbeda?